Kebiasaan-kebiasaan Ini Dapat Membuat Gigi Menjadi Tonggos, Apa Saja Itu?
Menurut penjelasan seorang dokter gigi yang bertugas di Kota Denpasar, Drg. Tri Wahyu Fajarwati mengatakan, terdapat beberapa penyebab gigi tonggos.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Peran gigi tentunya sangat penting bagi manusia.
Bahkan saat tersenyum pun biasanya kita memperlihatkan gigi.
Struktur gigi dari setiap orang berbeda-beda.
Ada yang memang memiliki struktur gigi yang rapi dan ada pula yang memiliki struktur gigi berantakan.
Baca juga: Tak Selalu Berarti Buruk, Arti Mimpi Gigi Atas Rontok Ternyata Membawa Keberuntungan
Baca juga: Ini 5 Cara Mencegah Gigi Berlubang, Salah Satunya Gunakan Benang Gigi
Baca juga: 4 Mitos Bibir Kegigit, Ada yang Membenci Hingga Bernasib Buruk, Kamu Pernah Mengalaminya?
Salah satu bentuk dari gigi yang berantakan adalah gigi tonggos (overbite).
Menurut penjelasan seorang dokter gigi yang bertugas di Kota Denpasar, Drg. Tri Wahyu Fajarwati mengatakan, terdapat beberapa penyebab gigi tonggos.
Salah satunya adalah kebiasaan-kebiasaan yang selalu dilakukan.
"Gigi tonggos dapat terjadi dikarenakan kebiasaan buruk. Misalnya suka menggigit bibir bawah, menghisap jempol, suka menggigit pulpen. Selain itu terdapat juga faktor keturunan," jelasnya pada Tribun Bali, Rabu (23/12/2020).
Selain itu, penyebab dari tonggosnya gigi bisa jadi orang tersebut memiliki penyakit saluran pernafasan seperti Polip, sehingga membuat orang bernafas melalui mulut.
Dan jika dikarenakan keturunan nama penyakitnya adalah disharmoni dento maxiler (DDM) yang artinya ketidakstabilan ukuran rahang dan ukuran gigi.
"Contohnya rahangnya meniru rahang ibu yang sempit tapi gigi mengikuti ukuran gigi ayahnya. Ciri khas nya biasanya gingsul simetris," tambahnya.
Tri juga menambahkan, selain gigi tonggos, beberapa orang juga memiliki struktur gigi yang berdesakan.
Gigi yang berdesakan juga bisa disebabkan karena terlambat mencabut pada masa gigi pergantian atau pada masa anak-anak.
Sehingga gigi susu masih ada tapi gigi penggantinya sudah tumbuh.