Natal dan Tahun Baru
PLN Pastikan Keandalan Pasokan Listrik Jelang Nataru, Siagakan 40 Ribu Personel
Guna mendukung keandalan pasokan listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, PLN menyiagakan 40 ribu personel kelistrikan, termasuk Pasukan Dalam
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Guna mendukung keandalan pasokan listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, PLN menyiagakan 40 ribu personel kelistrikan, termasuk Pasukan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
Personel tersebut tersebar dalam 2.327 posko siaga 24 jam di seluruh Indonesia.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura & Bali PLN, Haryanto WS, di PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pos Pencarian dan Pertologan Jembrana Gelar Operasi Laut
Baca juga: Jadwal dan Panduan Ibadah Misa Natal & Tahun Baru di Gereja Katedral Denpasar
Baca juga: 212 Warga Binaan Pemasyarakatan se-Bali Diusulkan Mendapat Remisi Natal
"Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kami komitmen terus siaga menjaga pasokan listrik, khususnya untuk perayaan Natal dan Tahun Baru 2021. Kami pastikan pasokan listrik cukup," ucap Haryanto.
Saat ini sistem kelistrikan Jawa, Madura & Bali memiliki daya mampu mencapai 37 ribu Megawatt (MW) dengan prediksi beban puncak pada malam Natal sebesar 21 ribu MW sehingga tersedia cadangan daya sebesar 16 ribu MW.
Sementara, pada malam pergantian tahun prediksi beban puncak sebesar 19 ribu MW sehingga tersedia cadangan sebesar 18 ribu MW.
Baca juga: Seluruh Gereja di Tabanan Bali Batasi Jumlah Umat Saat Ibadah Natal
Baca juga: Pimpinan DPRD Karangasem Ajak Warga Tetap Waspada dan Ikuti Prokes Saat Natal dan Tahun Baru 2021
Baca juga: Masa Nataru, Gubernur Bali hingga Pangdam Udayana Turun Langsung Cek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk
Selain itu, untuk sistem Sumatera memiliki daya mampu mencapai 7.134 MW dengan beban puncak sebesar 5.652 MW.
Untuk kelistrikan Kalimantan, sistem interkoneksi (Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara) memiliki daya mampu mencapai 2.084 MW dengan beban puncak sebesar 1.149 MW, sementara sistem khatulistiwa (Kalimantan Barat) memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak sebesar 315 MW.
Sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan memiliki daya mampu mencapai 1.945 MW dengan beban puncak sebesar 1.254 MW.
Sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak sebesar 394 MW.
Kelistrikan Maluku dan Maluku Utara memiliki daya mampu mencapai 364 MW dengan beban puncak sebesar 199 MW.
Kelistrikan Papua dan Papua Barat memiliki daya mampu mencapai 479 MW dengan beban puncak sebesar 235 MW.
Kelistrikan NTB memiliki daya mampu mencapai 560 MW dengan beban puncak sebesar 344 MW.
Kelistrikan NTT memiliki daya mampu mencapai 325 MW dengan beban puncak sebesar 213 MW.