Corona di Bali
Berlangsung di Tengah Pandemi Covid-19, Pesamuan Agung ke-15 MGPSSR Disebut Sangat Istimewa
Pengurus Pusat Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) melaksanakan Pesamuan Agung ke-15 di Kampus Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pengurus Pusat Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) melaksanakan Pesamuan Agung ke-15 di Kampus Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Stikom Bali, Jumat (25/12/2020).
Pesamuan Agung ke-15 ini diikuti oleh seluruh pengurus MGPSSR se-Indonesia, baik dari tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota.
Ketua panitia kegiatan, I Gde Pitana mengatakan, pelaksanaan Pesamuan Agung ke-15 dirasakan sangat istimewa karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
"Pesamuan Agung ke-15 merupakan pesamuan agung yang sangat istimewa dari segi pelaksanaan," kata Pitana dalam laporannya.
Baca juga: Gedung Baru RSD Mangusada Hampir Rampung, Dirut Belum Pastikan Kapan Akan Beroperasi
Baca juga: Kronologi Kadek Redi Kehilangan Uang Rp 94 Juta di Jalanan Baturiti, Uang Tercecer Gara-gara Ini
Baca juga: Tabrak Pintu Mobil Terbuka, Seorang Warga di Tabanan Tewas di TKP
Hal itu karena berlangsung saat situasi pandemi, pihaknya berupaya untuk mengikuti arahan pemerintah agar Pesamuan Agung ke-15 secara langsung tidak lebih diikuti oleh 50 orang.
Hal ini sesuai dengan maklumat dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang melarang perayaan keagamaan yang dapat menimbulkan kerumunan.
Tak hanya itu, Pesamuan Agung ini juga mengikuti surat edaran bersama dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali yang tidak mengizinkan acara kegiatan menimbulkan kerumunan.
Baca juga: Pemkot Denpasar Lakukan Sterilisasi Kantor Dinas Pertanian Pasca Kadis Pertanian Positif Covid-19
Baca juga: 11 Tahun Jabat sebagai Kadis Pertanian Denpasar, Begini Kiprah dan Prestasi Almarhum Gede Ambara
Baca juga: Polres Jembrana Pantau Lima Gereja dari Pekutatan hingga Melaya
"Oleh karena itu, kita lakukan kegiatan ini dengan sistem hybrid, kombinasi antara offline dengan online," kata Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana (Unud) itu.
Ketua MGPSSR Pusat, I Wayan Wita menuturkan, pandemi Covid-19 sebagai musibah yang dirasakan hampir di seluruh dunia.
Hal ini menjadi pukulan bagi seluruh umat, termasuk di MGPSSR.
Namun, kehadiran pandemi Covid-19 ini juga turut memberikan hikmah sehingga pihaknya bisa mengadakan Pesamuan Agung secara modern melalui sistem hybrid.
Baca juga: Personel Polres Badung Jaga Ketat Gereja, Pastikan Perayaan Natal Berjalan Aman
Baca juga: Gereja Paroki Tritunggal Maha Kudus Badung Lakukan Misa Secara Live Streaming
"Jadi semi online dan menjangkau semua kabupaten bahkan kecamatan. Justru di musibah gering agung niki kita lakukan dan jangkauannya lebih banyak lagi. Tak terhitung malahan (jumlahnya). Jadi hikmahnya di satu pihak lebih banyak bisa ikut," tuturnya.
Pensiunan Guru Besar Kardiologi Fakultas Kedokteran Unud itu menerangkan, sebelum pandemi Covid-19, kegiatan Pesamuan Agung biasanya dilakukan di Sekretariat MGPSSR di Jalan Cekomaria, Denpasar.
Di sana bisanya bisa menampung antara 200 sampai 300 orang.