Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Sindrom Overtraining, Begini Cara Mengatasinya
Tubuh dapat merespons negatif terhadap olahraga yang dilakukan secara berlebihan atau terlalu keras yang dikenal dengan istilah overtraining syndrome
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Segala sesuatu yang berlebihan memiliki dampak buruk bagi kita.
Seperti berlebihan saat olahraga.
Berolahraga berlebihan dapat memunculkan beberapa masalah.
Seperti masalah pada kesehatan kita.
Baca juga: 5 Makanan dan Minuman Ini Baik Dikonsumsi Sebelum Olahraga, Dapat Membantu Meningkatkan Energi
Baca juga: 6 Gerakan Olahraga Mengecilkan Perut yang Bisa Kamu Lakukan Sebelum Tidur
Baca juga: Tak Absen Olahraga Tiap Hari, Dias Angga juga Latih Fisik dengan Match Bareng Pemain Persib Bandung
Tubuh dapat merespons negatif terhadap olahraga yang dilakukan secara berlebihan atau terlalu keras, yang dikenal dengan istilah overtraining syndrome dan dapat muncul melalui berbagai gejala, baik fisik maupun psikologis.
Tapi perlu diingat, definisi olahraga berlebihan pada masing-masing orang berbeda, tergantung dari kapasitas atau kemampuan masing-masing.
Di sisi lain, sindrom overtraining dapat menyerang siapa saja yang berolahraga dengan volume (durasi) tinggi tanpa istirahat yang cukup.
Penurunan Kerja Fisik
Tanda utama olahraga berlebihan dapat dilihat dari penurunan kinerja fisik.
Pada jantung, olahraga berlebihan dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung bahkan saat tubuh sedang dalam kondisi istirahat.
Selain itu, bisa terjadi penurunan berat badan dan nafsu makan yang enggak bisa dijelaskan.
Olahraga berlebihan juga bisa menyebabkan kelelahan, nyeri otot dan persendian walau enggak ada cedera, sulit tidur, serta lebih sering sakit.
Efek Psikologis
Enggak hanya berdampak pada kondisi fisik, olahraga berlebihan juga bisa mendatangkan masalah psikologis.
Tandanya adalah enggak bergembira saat hendak melakukan rutinitas kebugaran atau olahraga.