Serba Serbi
Profil Agung Wirasutha:Penyanyi & Pencipta Lagu yang Mengawali Karir dengan Mengikuti Berbagai Lomba
I Gusti Agung Ketut Wira Sutha mengawali karir musiknya dengan mengikuti berbagai ajang lomba musik baik lomba di daerah hingga Nasional
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Bagi Tribunners yang menggemari musik Pop Bali pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Agung Wirasutha.
Penyanyi serta pencipta lagu kelahiran Tabanan pada tanggal 24 Mei 1973, ini telah menciptakan berbagai album serta single.
Seperti Mini Album Indonesia 'Anugrah' pada tahun 2012, lalu single 'Goyang Linggis' pada tahun 2016, dan beberapa album kompilasi pop Bali.
Serta Ia juga merupakan peraih tujuh besar Golden Memories Indosiar pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 ia ditunjuk sebagai Panelis Liga Dangdut Indonesia.
Baca juga: Kisah Agung Wirasutha, Penyanyi Bali Goyang Linggis yang Masuk 7 Besar Golden Memories Indosiar
Kepada Tribun Bali Ia menceritakan mengenai perjalanan karirnya di belantika musik Indonesia khususnya Pop Bali.
Pria yang bernama lengkap I Gusti Agung Ketut Wira Sutha mengawali karir musiknya dengan mengikuti berbagai ajang lomba musik baik lomba di daerah hingga Nasional.
Dan bahkan beberapa kali Ia juga tampil di event-event internasional.
"Beranjak dari dunia lomba itu, di tahun 2000 saya mengikuti Pemilihan Bintang Pop Bali yang diadakan di Pesta Kesenian Bali dan saya menjadi juara I dan berhak masuk dapur rekaman.
Disitulah awal mula saya masuk ke belantika musik pop Bali," ujar Agung Wirasutha.
Menurutnya dengan bernyanyi Ia bisa mengenal banyak orang mulai dari orang biasa hingga pejabat negara.
Dari bernyanyi jugalah Ia tidak hanya berkesempatan untuk tampil bernyanyi di Bali, tapi Ia bisa tampil bernyanyi keliling Nusantara.
"Inspirasi saya dulu adalah ingin memberikan yang terbaik kepada orangua saya.
Dan kalau sekarang beliau sudah almarhum dua-duanya, tapi tetap dalam hati saya itu ingin melakukan yang terbaik untuk mereka, entah mereka saat ini sedang berada dimana.
Tapi, yang jelas banget saya merasa mereka selalu hadir di sekeliling saya.
Baca juga: Penyanyi & Pencipta Lagu Agung Wirasutha Sebagai Guest Star di Acara Makedekan Ajak Clekontong Mas
Dan kalau di alam nyata ini untuk istri, anak dan saudara-saudara saya," ucapnya.
Ia pun menganggap bahwa berbagai karyanya saat ini merupakan warisan bagi anak cucunya nanti dan tentunya bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya dan keluarganya.
Selama berkarir, Ia mengaku tak henti-hentinya berlatih dan belajar, mengingat prinsip hidupnya selama ini adalah hidup untuk belajar sehingga menjadikannya pribadi yang selalu menikmati setiap proses yang ada serta tidak cepat berpuas diri.
"Saya latihan setiap hari dan syukurnya dengan saya latihan setiap hari di rumah, anak-anak saya juga ikutan latihan.
Jadi, secara tidak langsung saya mengajari anak-anak saya cara bernyanyi yang baik dan benar.
Syukurnya adalah anak-anak pun nyambung dengan profesi ini dan mereka sudah merilis single," tutur Agung Wirasutha.
Selama pandemi Covid-19 ini, Ia telah mengeluarkan banyak single karena menurutnya di masa pandemi tersebut Ia justru mendapatkan banyak ide untuk berkreasi dan berkesenian.
Setiap harinya selain kesibukan sebagai ASN, Ia juga disibukkan dengan berbagai kegiatan seperti menjadi narasumber Webinar hingga menjadi bintang tamu di berbagai acara.
Dan di tahun 2020 ini Ia memperoleh award sebagai penggiat pembelajaran anak formal dan non formal dari World Largest Lesson in partnerships with UNICEF.
Dalam kesempatan tersebut, Ia pun berpesan kepada para seniman dimasa pandemi ini agar bisa selalu bersemangat, optimis, bergerak bersama-sama dan tetap mengikuti segala himbauan pemerintah.
Ia percaya, apabila himbauan pemerintah mengenai protokol kesehatan bisa diikuti dan diterapkan, niscaya segala sesuatunya akan membaik sehingga aktivitas dalam berkesenian tidak akan terhambat.
"Pesan kepada generasi muda Bali untuk terus berkarya mengisi waktu yang ada.
Jangan sampai kelewatan, artinya kita hidup berburu dengan waktu karena apabila berlalu sekian menit saja, kita sudah tidak bisa kembali lagi kesana.
Jadi, jangan sampai itu menjadi penyesalan. Lakukan yang terbaik dalam hidup ini dan masalah hasil kita serahkan kepada Tuhan karena beliau yang punya kuasa," ungkapnya kepada Tribun Bali. (*)