Terkait Macetnya di Wilayah Kuta Utara, Dishub Badung Sebut Hanya Terjadi Pada Jam-jam Tertentu
Beberapa jalan di kawasan Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, mulai mengalami kemacetan.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Beberapa jalan di kawasan Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali, mulai mengalami kemacetan.
Hal itu terjadi karena sudah adanya wisatawan yang berlibur ke Bali di tengah pandemi Covid-19.
Bahkan wilayah Kuta Utara yang kerap mengalami kemacetan yakni di Jalan Raya Kerobokan, Gunung Sanghyang, Berawa, Tibubeneng dan Jalan Canggu.
Kendati demikian, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung menilai padatnya arus lalu lintas yang mengakibatkan macet terjadi pada jam-jam tertentu.
Baca juga: Menkomarves Harapkan Sandiaga Segera Atasi Dampak Pandemi Covid-19 Pada Sektor Parekraf
Baca juga: Pengamanan Libur Tahun Baru 2021, Dishub Denpasar Siagakan 150 Personel Per Hari
Baca juga: Bikin Macet Hingga Satu Jam, Ranting Patah Nyangkut di Atas Mobil Kontainer di Tabanan
Kadishub Badung, A.A Ngr Rai Yuda Dharma mengatakan, wilayah Kuta Utara menjadi sasaran wisatawan domestik.
Hal itu pun berpengaruh pada lonjakan kendaraan di wilayah tersebut.
"Iya, tadi juga ada kemacetan di Jalan Raya Kerobokan, namun cuma sebentar," ujarnya saat dikonfirmasi Minggu (27/12/2020).
Kemacetan yang terjadi, akunya, karena banyaknya mobil plat luar yang datang ke Bali khususnya Badung.
Diakuinya kemacetan yang paling sering terjadi selama ini paling dominan di simpang Berawa, Kuta Utara.
"Saya sendiri terus pantau melalui melalui CC Room ATCS (area traffic control system). Termasuk pengaturan lalu lintasnya kita atur dari sini (ATCS -red)," katanya.
Disinggung mengenai titik jalan yang kini mengalami kemacetan, Yuda Dharma menyebutkan, terjadi di Simpang Kesambi, Simpang Berawa, Simpang Canggu, Kerobokan dan sekitarnya.
Bahkan saat ini dirinya menyebutkan belum ada rekayasa lalu lintas untuk kemacetan tersebut.
"Belum ada rekayasa kemacetan, karena jalan tembusnya tidak ada. Sehingga kita hanya melakukan monitoring saja," katanya.
Dirinya pun mengakui jam rawan terjadi kemacetan mulai dari pukul 12.00 Wita sampai 14.00 Wita.
Setelah itu akan kembali landai dan kemacetan akan mulai terjadi sekitar pukul 18.00 Wita.
"Mungkin kalau sudah selesai berwisata dan masuk villa barulah landai kembali. Sehingga begitu masalah menurut kami," katanya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, jika kondisi lalu lintas padat sekali, personil dinas perhubungan pun akan dikerahkan langsung untuk mengatur lalu lintas ke lokasi kemacetan.
Sehingga tidak adanya kemacetan berlarut-larut.
"Dalam pengaturan arus lalin, kami juga dibantu aparat kepolisian, apalagi sudah ada pos pengamanan" tungkasnya.
Seperti diketahui, Dishub sendiri menerjunkan sebanyak 186 personilnya untuk pengamanan Arus Lalu Lintas (Lalin) saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
Sebelumnya juga diakui bahwa akan ada lonjakan kendaraan yang terjadi di beberapa wilayah di Badung.
Sehingga akan mengalami kemacetan khususnya di beberapa jalan menuju desa wisata yang ada di Gumi Keris. (*).