Ibu Korban Kasus Begal Sadis Murka & Pukul Pelaku Pakai Botol: Nggak Ada Maaf, Harus Dihukum!
Kasus begal sadis yang menewaskan seorang remaja di Bekasi beberapa waktu lalu akhirnya diungkap oleh jajaran kepolisian Polres Bekasi Kota.
TRIBUN-BALI.COM, BEKASI - Kasus begal sadis yang menewaskan seorang remaja di Bekasi beberapa waktu lalu akhirnya diungkap oleh jajaran kepolisian Polres Bekasi Kota.
Ibu korban, Putri Safitri (34) yang turut menghadiri gelar perkara begal sadis tak mampu lagi menahan emosinya ketika melihat terduga pelaku yang menewaskan anaknya di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dalam kasus tersebut diketahui Andika Putra Prananda (16) tewas mengenaskan setelah dianiaya pelaku begal saat berupaya mempertahankan sepeda motornya.
Tak lama kepolisian pun membekuki pelakunya.
Putri pun hadir dalam konferensi pers ungkap kasus yang dilakukan polisi di Mapolres Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Margajaya, Bekasi Selatan, Senin (28/12/2020).
Ibu dua anak ini awalnya cukup tenang menyimak jalannya konferensi pers.
Kapolres Metro Bekasi Kota memimpin langsung jalannya konferensi pers terkait pengungkapan kasus begal yang menewaskan seorang remaja.
Namun saat kegiatan selesai, ketujuh pelaku yang sudah berhasil ditangkap hendak digiring ke dalam mobil menuju tahanan Mapolsek Bekasi Utara.
Tiba-tiba, Putri yang sedang berdiri langsung melayangkan pukulan menggunakan botol minuman ke arah para tersangka yang hendak menuju mobil.
Baca juga: Pelaku Begal Sadis Ditangkap Setelah Live di Facebook, Tusuk Korban di Leher dan Dada
Baca juga: Cewek Dipepet Komplotan Begal, Motor Korban Dirampas
Baca juga: Begal Payudara di Tabanan Ditangkap, Ternyata Residivis Kasus yang Sama Dan Baru Bebas Juli 2020
Petugas kepolisian langsung berusaha melerai aksi yang dilakukan ibu dua anak tersebut, tetapi amarahnya belum cukup mereda.
Tidak sampai di situ, Putri kemudian berusaha mengejar para tersangka yang hendak memasuki mobil sambil tangannya menggengam erat botol air mineral.
Putri mengatakan, kekesalan yang dia tunjukkan semata karena tidak bisa menerima putranya tewas dibacok tanpa ampun oleh komplotan begal.
"Pokoknya saya nggak terima, nggak ada istilah kekeluargaan, nggak ada maaf harus dihukum," kata Putri.
Mendengar pelaku begal yang menewaskan anaknya berhasil ditangkap, Putri berharap seluruhnya dapat dihukum mati.
"Saya senang sudah tertangkap lebih senang lagi kalau dihukum mati," tegasnya.