Libur Nataru Full Booking, Pemilik Vila di Bali Semringah: Astungkara Kecipratan Wisatawan Juga
Para wisatawan domestik maupun lokal menyewa akomodasi mereka untuk liburan keluarga. Bahkan ada vilanya sampai terisi penuh alias full booking.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Momen libur Natal dan tahun baru (Nataru) membawa rezeki bagi para pemilik atau pengelola vila di Kabupaten Gianyar.
Para wisatawan domestik maupun lokal menyewa akomodasi mereka untuk liburan keluarga. Bahkan ada vilanya sampai terisi penuh alias full booking.
Meski pemerintah memberlakukan peraturan ketat untuk masuk Bali, ternyata wisatawan domestik yang berkunjung tetap ramai di masa libur Nataru.
Kondisi ini pun membuat pemilik vila bisa tersenyum.
Seorang pemilik vila di Pejeng Kawan, Gusti Ngurah Adnyana, Senin (28/12/2020), mengaku bersyukur dengan adanya liburan nataru ini.
"Astungkara kecipratan wisatawan juga," ujarnya semringah.
Saat awal pandemi, dirinya sempat kesulitan mencari tamu yang mau menginap di akomodasinya.
Tamu yang menyewa vila hanya warga lokal dan itupun kadang-kadang.
Hal yang sama juga dikatakan pengelola vila di Blahbatuh.

Seorang manajer vila di Blahbatuh, Witarini, yang enggan mempublikasikan nama vilanya karena milik warga asing itu mengatakan, meski sebelumnya banyak kabar beredar wisatawan yang akan berlibur ke Bali cancel akibat diterbitkannya SE Gubernur Bali terkait rapid antigen atau swab test kepada wisatawan, faktanya hunian kamar vila di tempatnya bahkan ada yang telah full booking.
"Kami memiliki 72 kamar dan semua telah di-booking, ini berkah bagi karyawan kami yang telah sejak lama tanpa ada wisatawan" ujarnya.
Ia menyebutkan kebanyakan wisatawan yang memesan kamar vila adalah wisatawan lokal dan domestik. Terkait prokes yang diterapkan pihaknya sudah siap semua, sesuai anjuran pemerintah,
"Setelah sekian lama yang biasanya terisi 7-10 orang bahkan terkadang tidak ada sama sekali, sekarang bisa penuh," ungkapnya.
Selama pandemi, pihaknya memberikan promo dengan penurunan harga, bahkan sampai 70% lebih per malam.
"Iya mau bagaimana lagi agar terisi aja," tandasnya.
Wisatawan domestik yang menginap di Karangasem juga mengalami peningkatan saat liburan Nataru ini.
Tingkat hunian beberapa hotel di Karangasem rata-rata mencapai 80-90 persen dari jumlah kamar.
Baca juga: Puncak Trafik di Bandara Ngurah Rai Libur Natal 2020 Dalam Sehari Capai 16 Ribu Penumpang
Di Hotel Hidden Paradise Cottages, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, tingkat hunian capai angka 90 persen. Manajer Hotel Hidden Paradise, Made Audi, menyatakan dari 13 kamar yang terisi sebanyak 12 kamar.
Tingkaat hunian hotel ramai dari 24-27 Desember 2020.
Sebagian beesar wisatawan check out tanggal 28 Desember. Kemungkinan tingkat hunian kembali naik saat liburan tahun baru 2021, mulai 30 Desember 2020 - 3 Januari 2021.
"Astungkara tingkat hunian hotel meningkat walau tamu yang menginap yakni lokal (domestik). Rata-rata wisatawan yang nginap di Hidden berasal dari Jawa serta mengunakan transportasi darat," kata Made Audi, Senin (28/12).
Pihak hotel memberikan promo hingga 50 prsen. Hotel yang tarif biasanya Rp 1 juta per hari, terpaksa didiskon menjadi Rp 500 ribu per hari.
Ada beberapa hotel di Bunutan yang memberikan diskon hingga 60-70 persen.
"Rata-rata hotel yang harganya Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu per hari di Desa Bunutan penuh, atau terisi semua," jelas Made Audi.
Baca juga: Wisatawan Terus Berdatangan, Sudah 46.979 Orang Masuk Bali Melalui Bandara Ngurah Rai dalam Seminggu
Meski kunjungan meningkat, hingga kemarin beberapa hotel di Karangasem belum berani menaikkan harga atau harga normal.
“Kondisinya belum bersahabat dikarenakan temuan Covid-19 masih ada,” tandasnya.
Ketua PHRI Cabang Karangasem, Wayan Kariasa, mengatakan ada beberapa hotel yang tingkat huniannya meningkaat. Terutama hotel sekitar Pantai Candidasa, Amed, dan Bunutan, dan beberapa villa di sekitar Sidemen.
Tapi jika diakumulasi keseluruhan, tingkat hunian berada di kisaran sekitar 7-10 persen.
"Astungkara liburan sekarang ada peningkatan sedikit," ungkap Kariasa.
Dikatakan, rata-rata pemilik hotel atau vila memberikan diskon 50 sampai 70 persen. Seperti vila di Sidemen yang harganya Rp 6 juta per hari turun jadi setengah harga.
Sementara itu, meningkatnya kunjungan wisdom ke Nusa Penida tak disertai dengan naiknya tingkat hunian penginapan atau hotel.
Ini karena wisatawan kebanyakan one day trip, atau tidak menginap di Nusa Penida.
"Sampai sekarang vila saya masih kosong, terakhir ada tamu bulan Juli, itupun kami banting harga Rp 250 ribu per malam. Padahal kami sangat berharap pada libur Natal dan tahun baru ini," ujar pelaku akomodasi wisata di Nusa Penida, I Ketut Kusetyawan, Senin (28/12/2020).
Menurutnya wisatawan domestik memang cukup ramai saat libur Natal lalu, hanya saja wisatawan kebanyakan one day trip.
Mereka berangkat ke Nusa Penida dari Pelabuhan Sanur Denpasar, lalu kembali pada sore harinya. (weg/ful/mit)