Berita Bali

Khawatir Kontaminasi Cesium-137, Dinas Kelautan Pastikan Udang di Bali Masih Aman Dikonsumsi

empat Kabupaten di Bali telah memproduksi dua jenis udang di antaranya udang galah dan udang vaname. 

Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana. Khawatir Kontaminasi Cesium-137, Dinas Kelautan Pastikan Udang di Bali Masih Aman Dikonsumsi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Temuan kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk udang ekspor Indonesia tujuan Amerika Serikat di pabrik PT Bahari Makmur Sejati (BMS Food) Banten membuat masyarakat khawatir untuk mengonsumsi udang. 

Pasalnya, keberadaan limbah nuklir jenis Cs-137 bukan hanya sekadar pelanggaran lingkungan, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. 

Karena itu, produk yang tercemar seharusnya tidak diedarkan lagi, bahkan dimusnahkan.

Kekhawatiran mengonsumsi udang juga dirasakan oleh masyarakat di Bali. 

Baca juga: SOAL Keracunan MBG Daerah Lain, Ini Pendapat Akademisi Undikas Wayan Widhiasthini

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana mengatakan, udang yang terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) tak sampai ke Bali

“Tidak sampai di Bali, kemarin Badan Mutu yang sudah meyakinkan bahwa udang dari Bali itu benar-benar aman itu. Kita juga punya udang di Klungkung, di Karangasem,” jelasnya, Kamis 9 Oktober 2025.

Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan Badan Karantina mengenai hal tersebut. 

Dan hasilnya, udang yang terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) tidak ada di Bali

Ia juga memaparkan, empat Kabupaten di Bali telah memproduksi dua jenis udang di antaranya udang galah dan udang vaname. 

“Bali itu kan ada beberapa udang ya dari Klungkung, Karangasem. Kan kita kebutuhan udang banyak ini. Saya lagi rencana mau panen udang ada di Klungkung hari Minggu di Balai Udang Galah Persinggahan Klungkung. Kemarin juga ada semacam press release kan dari badan mutu bahwa udang ini aman untuk dikonsumsi,“ pungkasnya. 

Produksi udang di Bali terdapat dua jenis diantaranya udang galah dan udang vaname di empat Kabupaten, di antaranya Kabupaten Buleleng, Gianyar, Jembrana, dan Karangasem. 

Jumlah produksi udang galah di tahun 2024 hanya pada Kabupaten Gianyar sejumlah 28.040 kilogram dan Karangasem sejumlah 2.622 kilogram. 

Sementara produksi udang vaname terdapat di tiga Kabupaten, di antaranya Kabupaten Buleleng sejumlah 3.049.650 kilogram, Jembrana sejumlah 5.320.800 kilogram, dan Karangasem 247.900 kilogram. 

Sehingga total produksi udang galah sejumlah 30.662 kilogram dan udang vaname sejumlah 8.618.350 kilogram. 

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved