Populer di Tribun Bali
POPULER BALI Gede Yogi Syok Lihat Pacarnya Tewas Mengenaskan | Kecelakaan Maut di Sukawati
Inilah berita Bali populer di Tribun Bali, Selasa (29/12/2020). Gede Yogi Syok Lihat Pacarnya Tewas Mengenaskan | Kecelakaan Maut di Sukawati
Korban jiwa juga terjadi di pihak pengendara Vario, bocah delapan tahun yang dibonceng Wirajaya meninggal karena luka serius di kepala.
Sementara I Komang Wiraja dan Yuliani saat ini tengah dirawat intensif di RSU Ganesha.
Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisnadewi Wieryawan, mengatakan, kecelakaan tersebut melibatkan empat orang.
Dua orang meninggal dunia dan dua orang menjalani perawatan intensif.
Terkait penyebab kecelakaan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Namun dia menegaskan, saat kejadian berlangsung, semua pengendara mengenakan helm SNI.
“Sementara masih proses penyelidikan, tapi yang pasti semuanya menggunakan helm SNI. Hanya saja saat kejadian di TKP memang cuacanya gerimis,” ujarnya.
3. Selama Pandemi Covid-19, Indonesia Kehilangan Daya Beli Rp 374,4 T

Kementerian PPN/Bappenas mengumumkan kondisi negara selama masa pandemi Covid-19 di Ubud, Gianyar, Senin (28/12/2020).
Berdasarkan data Bappenas, pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir tujuh bulan ini, menyebabkan negara kehilangan daya beli masyarakat akibat loss of income sebesar Rp 374,4 triliuan.
Kondisi ini diakibatkan peurunan jam kerja di sektor industri dan pariwisata dengan utilitas 50 persen.
Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa, mengungkapkan komponen penurunan daya beli ini tak terlepas dari pengangguran karena Covid-19 yang dialami 2,56 juta warga Indonesia, kemudian penduduk yang masih bekerja namun mengalami pengurangan jam kerja, yang dialami oleh 24,03 juta penduduk.
“Dampak pandemi telah terjadi penurunan utilitas dan kehilangan jam kerja. Perhitungan Bappenas, kita kehilangan daya beli masyarakat akibat loss of income sebesar Rp 374,4 triliun,” ujarnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Ditugaskan Persiapkan 5 Destinasi Wisata Super Prioritas, Bagaimana Pariwisata Bali?
Kata dia, pada 2021 nanti, PR besar Indonesia tidak saja pemulihan ekonomi nasional, namun juga transformasi ekonomi dalam jangka menengah dan panjang.
Adapun yang akan dilakukan negara dalam hal ini, adalah dengan enam strategi.
Mulai dari, membentuk sumber daya manusia berdaya saing, produtivitas sektor ekonomi di bidang industrialisasi, UMKM dan modernisasi pertanian.
Strategi lain adalah menciptaan ekonomi hijau, meliputi ekonomi rendah karbon, blue economy, dan transisi energi.
Terkait ekonomi hijau ini, Suharso mengatakan tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi dan mata pencaharian dalan jangka pendek, namun juga melindungi kesejahteraan untuk jangka yang lebih panjang.
Dia mencontohkan perbandingan pekerjaan antara sektor batu bara energi terbarukan.
Dalam sektor batu bara, untuk satu batu bara dibutuhkan satu pekerjaan per megawatt sementara energi surya dibutuhkan 10 pekerjaan per megawat.
“Dari hasil energi baru terbarukan dan restorasi lahan gambut (skenario LCDI Transformasi Ekonomi) dapat menciptakan 103 ribu pekerjaan setiap tahun,” ujarnya.
Reformasi juga akan dilakukan dalam bidang pariwisata.
Dalam hal ini, kata dia, pariwisata kedepannya akan menerapkan konsep quality tourism. Pihaknya akan menggunakan Ubud sebagai percontohan.
Namun Suharso belum mengurai secara spesifik quality tourism yang dimaksudkan.
Hanya saja dia menegaskan, esensi dari pariwisata seperti ini adalah merawat budaya melalui pariwisata.
“Pariwisata ke depan itu akan quality tourism. Di Bali sudah sangat siap dengan konsep ini, quality tourism dengan penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan di sini. Persoalan dari pariwisata jenis ini terletak dari UMKM-nya, karena UMKM harusnya bisa men-support quality tourism,” ujarnya. (*)