Berita Tabanan
LLK Terima 320 Peserta di Tahun 2021, Buka 20 Kelas Pelatihan, Peminat Barista & Tatarias Membludak
Dinas Tenaga Kerja Tabanan melalui UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) kembali membula pelatihan berbasis kompetensi (PBK) di tahun 2021.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Tenaga Kerja Tabanan melalui UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) kembali membuka pelatihan berbasis kompetensi (PBK) di tahun 2021.
Ada 9 paket progam pelatihan yang bisa diikuti masyarakat dengan jumlah terbatas yakni 20 kelas atau hanya untuk 320 orang saja.
Menurut data yang diperoleh dari UPTD LLK, 10 progam pelatihan yang disediakan rinciannya adalah untuk program latihan Las 1 kelas (16 orang), Otomotif 1 kelas (16 orang), Servis AC 1 kelas, Menjahit 1 kelas, Pengolahan Hasil Pertanian (PHP) membuka 2 kelas (32 orang), Pembuatan Roti dua kelas (32 orang), Spa 2 kelas (32 orang), Program Tatarias empat kelas (64 orang), serta barista 4 kelas (64 orang).
Sehingga total ada 320 orang yang akan diterima sebagai peserta pelatihan.
Pendaftarannya pun telah dibuka sejak Selasa (29/12/2020) kemarin hingga akhir Januari 2021 mendatang.
Baca juga: Pusat Pelatihan dan Pemerdayaan Masyarakat Dibangun Tahun 2021, Anggaran Mencapai Rp 3,37 Miliar
Baca juga: Gelar Pelatihan Keterampilan, Dinas Tenaga Kerja Klungkung Targetkan Wirausaha Baru di Masa Pandemi
Baca juga: Berdiri 17 Tahun, Yayasan Bunga Bali Beri Perawatan, Pelatihan & Pemberdayaan Penyandang Disabilitas
Adapun syarat yang harus dipenuhi para pelamar diantaranya fotocopy KTP Tabanan (2 lembar), fotocopy ijazah terakhir (2 lembar), CV (surat riwayat hidup) sebanyak satu lembar, serta pas foto 3x4 sebanyak tiga lembar.
Pendaftaran ini dibuka untuk umum, ketika dirasa telah memenuhi syarat segera datang dengan menbawa persyaratan tersebut ke Kantor LLK (lembaga latihan kerja) Tabanan di Jalan Raya Timpag, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali.
Berkas akan diterima petugas setempat pada hari kerja.
Menurut Kepala UPTD LLK Tabanan, I Gede Nengah Sugiarta menjelaskan, untuk program pelatihan di tahun 2021 membuka 20 kelas pelatihan dengan total 9 paket pelatihan.
Pelatihan ini digelar khusus menyasar untuk masyarakat Tabanan.
Peminatnya pun dipastikan membeludak, sebab banyak pelamar program pelatihan ini sebelumnya mengalami PHK lanyaran pandemi.
"Bisa dipastikan peminatnya sangat membludak, apalagi tahun ini banyak masyarakat yang sebelumnya kerja di pariwisata justru di PHK karena pandemi," kata Sugiarta saat dikonfirmasi, Rabu (30/12/2020).
Dia menjelaskan, pelamar yang paling banyak adalah pelatihan barista serta tatarias.
Dua paket pelatihan ini banyak diminati oleh masyarakat yang sebelumnya bekerja di pariwisata justru di PHK.
Mereka yang di PHK kemudian juga ingin mengembanglan skillnya untuk kedepannya.
Bahkan dua paket pelatihan ini nantinya bisa menjadi bekal untuk bekerja di luar negeri.
"Jadi sudah banyak yang menghubungi, awalnya mereka bekerja di hotel kemudian ingin mengikuti pelatihan barista untuk menambah skill. Kemudian juga mereka ada yang ingin ikut program pelatihan tatarias juga," ungkapnya.
Disingung mengenai penambahan jumlah kelas, Sugiarta menyatakan jumlah sebanyak 20 kelas tersebut sudah diketok palu.
Kemungkinan nanti pertengah tahun akan ada lagi revisi mau di tambah atau di kurangi pelatihannya.
"Kami juga takut menambah kelas sebenarnya karena tahun ini belum tentu normal Covid-nya. Takutnya nanti saat jalan pelatihan diminta berhenti karena zona merah dan lain halnya, jadi itu nanti mengakibatkan semua program perencaan kita di LLK kacau," ungkapnya.
Dia mengharapkan, dengan memberikan pelatihan PBK Gratis kepada masyarakat Tabanan ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja ahli di masing-masing bidangnya.
Dengan memiliki skill tambahan, nantinya masyarakat bisa menjadi merintis wirausaha kedepannya.
"Semoga bermanfaat bagi masyarakat Tabanan," harapnya.
Gedung Tak Memadai
Seiring dengan peminatnya yang semakin banyak tiap tahunnya, gedung LLK Tabanan yang digunakan sebagai tempat pelatihan justru banyak yang rusak, tak layak pakai dan sebagainya.
Bisa dikatakan tahun ini atau sebelumnya masih belum ada support dari Pemkab Tabanan.
"Sehingga saya sangat menaruh harapan besar dan kepemimpinan pemerintahan yang baru nantinya. Semoga bisa menperhatikan LLK Tabanan lebih serius karena kita telah banyak berpartisipasi untuk menurunkan angka pengangguran di Tabanan yang tercinta ini," harapnya.
Dia mengungkapkan, tahun 2019 lalu juga sudah melakukaan usulan melalui dana BKK Provinsi Bali.
Awalnya sudah masuk kemudian diverifikasi namun karena adanya pandemi anggaran kemungkinan direfocusing lagi sehingga tak ada kabar lagi.
"Namun beberapa minggu lalu proposal itu katanya mau di majukan ke provinsi lagi oleh Bapelitbang Tabanan. Semoga tahun depan bisa direalisasilan," tandasnya.(*).