Penemuan Mayat di Denpasar
Pegawai Bank Asal Sukawati Korban Pembunuhan Dikabarkan Positif Covid-19, Begini Kata Kelian Banjar
I Ketut Rai Suparsa saat dikonfirmasi terkait korban positif covid-19, mengatakan informasi secara resmi belum diterima oleh pihak banjar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
Sebelumnya polisi menemukan terdapat 25 luka di sekujur tubuh korban. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan forensik ada 32 luka.
"Kita dapat mengidentifikasi luka-luka yang ada pada tubuh korban. Itu ada 32 bekas luka. Diantara 32 luka itu, ada 25 luka tebasan senjata tajam dan ada juga luka tusuk," lanjutnya.
Luka tusuk yang dialami korban ada pada dada, leher samping kiri, punggung, perut atas, dan ada luka terbuka yang menunjukkan perlawanan dari korban.
"Kita juga temukan luka terbuka yang menunjukkan adanya perlawanan dari korban. Jadi ada luka terbuka pada telapak tangan kanannya," jelasnya.
Inafis Polresta Denpasar yang melakukan pemeriksaan menemukan pisau belati di dekat merajan tempat persembahyangan korban di rumahnya.
Diduga kuat, pisau tersebut digunakan untuk menghabisi nyawa korban, hal itu terlihat masih ada sedikit bercak darah pada pisau.
Mengenai hal tersebut, sumber kepolisian yang Tribun Bali jumpai di TKP mengatakan kasus ini merupakan kasus pembunuhan sekaligus pencurian.
Hal itu diketahui setelah petugas tidak melihat beberapa barang yang ada dirumah korban raib dibawa pelaku.
Di antaranya uang tunai yang ada di dompet korban dan satu sepeda motor Honda Scoopy warna merah berplat DK 3114 KAR milik korban.
Petugas kepolisian bahkan menerangkan, perempuan yang diketahui berasal dari Banjar Pekuwudan, Sukawati, Gianyar, Bali ini.
Sebelum ditemukan tewas terbunuh, petugas meyakini korban sempat melawan pelaku, hal itu terlihat dari luka yang dialami korban.
"Dugaan kasus curas. Dari pemeriksaan, korban sempat melawan pelaku. Itu terlihat dari luka ditangan korban," ujar sumber kepolisian, Selasa (29/12/2020).
Polisi membeberkan, ada luka sayatan di tangan korban yang diduga kuat Ni Putu W sempat menahan benda yang dibawa pelaku untuk menghabisi nyawanya.
Sementara itu, petugas belum memastikan apakah korban mengalami tindak kekerasan seksual (pemerkosaan) sebelum akhirnya dibunuh.
"Belum tahu, tapi kita masih berkoordinasi dengan pihak forensik RS Sanglah dan menunggu hasil otopsi," tambahnya. (*)