Penemuan Mayat di Denpasar
RSUP Sanglah Belum Punya Kamar Autopsi Bertekanan Negatif, Mayat Korban Pembunuhan Tak Diautopsi
Namun jika hasil swab jenazah nanti positif maka kami tidak akan melakukan autopsi karena RSUP Sanglah belum memiliki ruangan bertekanan negatif
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebelumnya telah beredar kabar bahwa jenazah perempuan korban pembunuhan, Ni Putu W yang ditemukan di Perumahan Kertanegara Ubung, Bali terindentifikasi positif Covid-19.
Hal tersebut diketahui setelah pihak Forensik RSUP Sanglah melakukan tes swab terhadap jenazah.
Sementara sebelumnya, dr. Ida Bagus Putu Alit selaku Dokter Penanggungjawab Pasien Instalasi Forensik RSUP Sanglah, mengatakan untuk mengikuti protokol kesehatan, jenazah sudah diambil sampel swabnya.
"Dan nantinya jika hasil swabnya sudah keluar dan hasilnya negatif akan dilakukan autopsi sesuai dengan permintaan pihak kepolisian.
Baca juga: Pegawai Bank Asal Sukawati Korban Pembunuhan Dikabarkan Positif Covid-19, Begini Kata Kelian Banjar
Namun jika hasil swab jenazah nanti positif maka kami tidak akan melakukan autopsi karena RSUP Sanglah belum memiliki ruangan bertekanan negatif untuk autopsi," ungkapnya.
Namun setelah dilakukan tes swab, ternyata jenazah korban positif Covid-19.
Dan hal tersebut dibenarkan oleh Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat dijumpai Tribun Bali di Gedung Perkasa Raga Garwita Mapolda Bali, Denpasar, Bali, pada Rabu (30/12/2020).
“Hanya bisa dilakukan visum luar karena menurut keterangan dokter, hasil pemeriksaan secara swab bahwa korban terindikasi kena covid-19.
Hasil swab keluar kemarin, karena prosedur masa pandemi pihak RS harus melakukan swab terlebih dahulu, saat ini jenazah masih di RSUP Sanglah,” ungkap, Kapolresta.
Dan ketika dikonfirmasi, Kadiskes Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya mengatakan Penanganan jenazah tersebut harus dilakukan dengan protokol Covid-19.
"Penanganan jenazah tersebut harus dilakukan dengan protokol Covid-19.
Dan juga melakukan tracing ke kontak erat termasuk petugas yang melakukan evakuasi jenazah harus dilakukan swab," kata Suarjaya.
Seperti diketahui, Ni Putu W ditemukan meninggal dunia di rumah berlantai dua di Jalan Kerta Negara, Gang Widura, Nomor 24, Dusun Poh Gading, Desa Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar.
Perempuan yang berasal dari Sukawati, Gianyar, Bali ini ditemukan meninggal dunia dengan luka iris dan tusuk di beberapa bagian tubuhnya.
Baca juga: Ada 5 Tusukan Mematikan di Dada Teller Bank yang Tewas Itu, Ngaben Bakal Dilakukan Sesuai Prokes
Tidak Alami Kekerasan Seksual
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus pembunuhan Ni Putu W.
Namun dipastikan sebelum dibunuh, korban tidak mengalami tindak kekerasan seksual.
Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan forensik yang dilakukan di RSUP Sanglah, Denpasar.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual pada jenazah W.
"Kita juga mengambil swab. Untuk mengetahui apakah ada tindakan seksual, itu kita masih lakukan pemeriksaan di laboratorium.
Secara makroskopis, untuk tanda-tanda kekerasan seksual kita tidak temukan. Jadi bercak (cairan pada kelamin) kita tidak temukan," ujar ahli forensik RSUP Sanglah Ida Bagus Putu Alit, Selasa (29/12/2020).
Tim forensik menerima jenazah W pada Senin (28/12) pukul 12.40 Wita atau beberapa jam setelah polisi melakukan pemeriksaan di TKP.
W ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Jalan Kerta Negara, Gang Widura, Nomor 24, Banjar Poh Gading, Desa Ubung Kaja, Denpasar, pada Senin (28/12) pukul 08.30 Wita.
“Dari temuan yang kita dapatkan pada pemeriksaan, kita bisa memperkirakan kapan korban itu meninggal. Jadi korban meninggal diperkirakan kurang dari 8 jam sebelum pemeriksaan," terang Ida Bagus Alit.
Sebelumnya polisi menemukan terdapat 25 luka di sekujur tubuh korban. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan forensik ada 32 luka.
"Kita dapat mengidentifikasi luka-luka yang ada pada tubuh korban. Itu ada 32 bekas luka. Diantara 32 luka itu, ada 25 luka tebasan senjata tajam dan ada juga luka tusuk," lanjutnya.
Baca juga: TERKINI: Teller Bank yang Tewas Penuh Luka Tusukan di Denpasar Terindikasi Positif Covid-19
Luka tusuk yang dialami korban ada pada dada, leher samping kiri, punggung, perut atas, dan ada luka terbuka yang menunjukkan perlawanan dari korban.
"Kita juga temukan luka terbuka yang menunjukkan adanya perlawanan dari korban. Jadi ada luka terbuka pada telapak tangan kanannya," jelasnya.
Inafis Polresta Denpasar yang melakukan pemeriksaan menemukan pisau belati di dekat merajan tempat persembahyangan korban di rumahnya.
Diduga kuat, pisau tersebut digunakan untuk menghabisi nyawa korban, hal itu terlihat masih ada sedikit bercak darah pada pisau.
Mengenai hal tersebut, sumber kepolisian yang Tribun Bali jumpai di TKP mengatakan kasus ini merupakan kasus pembunuhan sekaligus pencurian.
Hal itu diketahui setelah petugas tidak melihat beberapa barang yang ada dirumah korban raib dibawa pelaku.
Diantaranya uang tunai yang ada di dompet korban dan satu sepeda motor Honda Scoopy warna merah berplat DK 3114 KAR milik korban.
Petugas kepolisian bahkan menerangkan, perempuan yang diketahui berasal dari Banjar Pekuwudan, Sukawati, Gianyar, Bali ini.
Sebelum ditemukan tewas terbunuh, petugas meyakini korban sempat melawan pelaku, hal itu terlihat dari luka yang dialami korban.
"Dugaan kasus curas. Dari pemeriksaan, korban sempat melawan pelaku. Itu terlihat dari luka ditangan korban," ujar sumber kepolisian, Selasa (29/12/2020).
Polisi membeberkan, ada luka sayatan di tangan korban yang diduga kuat Ni Putu W sempat menahan benda yang dibawa pelaku untuk menghabisi nyawanya.
Sementara itu, petugas belum memastikan apakah korban mengalami tindak kekerasan seksual (pemerkosaan) sebelum akhirnya dibunuh.
"Belum tahu, tapi kita masih berkoordinasi dengan pihak forensik RS Sanglah dan menunggu hasil otopsi," tambahnya. (*)