Berita Bali
Periode 1-30 Desember 2020, Sebanyak 225 Ribu Orang Masuk Bali Melalui Bandara Ngurah Rai
"Tren penumpang selama 2 hari menjelang Tahun Baru 2021 (29-30 Desember 2020) terjadi peningkatan penumpang kedatangan domestik sebesar 18 persen
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Trafik penumpang kedatangan domestik dari data Lalu Lintas Jalur Udara atau LLJU di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali yang dihimpun tribunbali.com, untuk periode tanggal 1 sampai 30 Desember 2020 tercatat sebanyak 225.008 orang dan dilayani sebanyak 2.582 penerbangan.
"Tren penumpang selama 2 hari menjelang Tahun Baru 2021 (29-30 Desember 2020) terjadi peningkatan penumpang kedatangan domestik sebesar 18 persen.
Prediksi kedatangan domestik hari ini sebanyak 5.000 sampai 6.000 penumpang," kata Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, Kamis (31/12/2020).
Pada periode itu jika dihitung rata-rata per hari kedatangan terminal domestik trafiknya mencapai 7.500 penumpang, dilayani rata-rata sebanyak 86 penerbangan.
Baca juga: Libur Natal 2020, Puncak Trafik Penumpang di Bandara Ngurah Rai Bali Capai 16.789 Orang Per Hari
Trafik tertinggi kedatangan penumpang domestik di Bandara tersibuk ketiga di Indonesia ini tercatat pada tanggal 17 Desember 2020 lalu mencapai 13.473 orang dalam satu hari, lalu disusul sebanyak 10.327 penumpang ditanggal 24 Desember 2020 yang lalu.
90 Orang Reaktif saat Rapid Test Antigen
Sebelumnya diberitakan, PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali kini memiliki dua lokasi layanan Rapid Test Antigen, antusias calon penumpang memanfaatkan layanan ini cukup tinggi.
Sejak 12 hari terakhir 9 ribu lebih orang tercatat memanfaatkan layanan tersebut.
"Dari tanggal 18 sampai 29 Desember kemarin itu Bandara I Gusti Ngurah Rai, melayani sebanyak 9.531 orang yang melakukan Rapid Test Antigen, dengan rata-rata per hari mencapai 794 orang," ujar Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Taufan Yudhistira, Rabu (30/12/2020).
Ia menambahkan dari 9.531 itu, 198 orang diantaranya merupakan penumpang tujuan Bali yang dari daerah asalnya tidak memiliki fasilitas Swab berbasis PCR, tetap diterima masuk Bali tetapi wajib melakukan Rapid Test Antigen di terminal kedatangan domestik.
Diantara 9.531 orang yang melakukan Rapid Test Antigen, terdapat 90 orang hasilnya reaktif dan perlu dilakukan tindakan lanjutan berupa Swab berbasis PCR.
"Yang terkonfirmasi positif (reaktif) dari Rapid Antigen sebanyak 90 orang.
Jika ditemukan terkonfirmasi positif prosedurnya ada dua," imbuh Taufan.
Pertama calon penumpang atau penumpang tersebut wajib melakukan Swab berbasis PCR secara mandiri (bayar biaya sendiri).
Lalu kedua dari Klinik kami disini memberikan surat rekomendasi ke RS Rujukan Covid-19 yang ada di Bali untuk melakukan Swab berbasis PCR (difasilitasi Pemerintah Daerah melalui Satgas Covid-19).
Baca juga: Wisatawan Terus Berdatangan, Sudah 46.979 Orang Masuk Bali Melalui Bandara Ngurah Rai dalam Seminggu
Bagi yang melakukan Swab berbasis PCR mandiri langsung, mereka bisa mendatangi Klinik Kesehatan atau Rumah Sakit yang memiliki fasilitas Swab berbasis PCR.
Sementara bagi penumpang meminta rujukan, pihaknya khususnya Klinik Kesehatan yang memberikan layanan Rapid Antigen akan memfasilitasi dan mengantar mereka langsung ke RS Rujukan Covid-19 terdekat menggunakan ambulans yang telah disiapkan.
Ia menyampaikan layanan Rapid Test Antigen tertinggi yang dilayani di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali terjadi pada hari Sabtu tanggal 26 Desember 2020 lalu sebanyak 961 orang.
Menurutnya mungkin ini dipengaruhi oleh faktor sebagian besar daerah-daerah di Pulau Jawa mewajibkan bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) membawa surat keterangan negatif Rapid Test Antigen yang masih berlaku.
"Rata-rata paling banyak itu calon penumpang yang akan keluar Bali, karena banyak daerah lain mewajibkan Rapid Antigen," paparnya.
Sejauh ini menurutnya layanan Rapid Test Antigen di dua lokasi yang ada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sudah sangat mengakomodir permintaan calon penumpang.(*)