Israel
Pulang dari Israel, Warga Uni Emirat Arab Akui Orang Palestina Terima Mereka Secara Baik
Kesan positif dari warga Palestina di Israel yang mereka saksikan berbeda dengan laporan ketegangan yang diwartakan media.
“Kami mengunjungi situs-situs setua sejarah dan berinteraksi dengan orang Israel serta Palestina. Kami tidak menemui masalah atau kesulitan saat berada di sana,” kata Mubarak.
Meski begitu, ada juga warga Palestina yang menyambut kurang baik warga Emirat setelah melakukan normalisasi dengan Israel.
Pada November 2020, seorang penjaga Palestina di kompleks Al Aqsa, yang meliputi Kubah Batu dan lima masjid lainnya, mengganggu sekelompok orang dari UEA. Video kejadian tersebut menjadi viral di media sosial.
Mufti Agung Yerusalem juga telah mengeluarkan fatwa yang melarang orang Emirat beribadah di Al Aqsa, yang telah dikecam oleh para pemimpin agama Muslim senior di seluruh dunia.
PM Israel Berkunjung ke Beberapa Negara Arab
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (2/1/2021) mengisyaratkan bahwa baru-baru ini dia telah mengunjungi beberapa negara Arab, termasuk ke Arab Saudi pada November 2020.
Melansir the Times of Israel, Benjamin Netanyahu mengaku kepada para pejabat dari partainya, Partai Likud bahwa dia baru mengunjungi beberapa negara lain selain Uni Emirat Arab (UEA) namun tidak bisa menyebut secara spesifik negara-negara mana saja yang dikunjungi.
Meski begitu, menurut situs berita Walla, ada kemungkinan Netanyahu melakukan kesepakatan dengan Kurdi Irak.
Perkiraan itu muncul 2 minggu setelah Netanyahu mengatakan bahwa "lebih banyak negara" yang bakal menandatangani perjanjian normalisasi dengan Israel.
"Jauh lebih cepat dari yang diharapkan banyak orang," ujar Netanyahu dikutip dari the Times of Israel.
Adapun pada pertemuan November 2020, Netanyahu dilaporkan berjumpa dengan putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di kota Neom Laut Merah bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Pertemuan itu berfokus pada pembahasan tentang Iran dan pembentukan hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Israel namun tidak menghasilkan sesuatu yang substantif.
Menteri Pendidikan Israel Yoav Gallant juga mengonfirmasi perjalanan itu, menyebutnya sebagai "pencapaian luar biasa".
Namun, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membantah bahwa Netanyahu atau pejabat lain dari negara Yahudi itu telah mengambil bagian dalam pertemuan dengan putra mahkota, dalam twit yang dikeluarkan beberapa jam setelah laporan mulai beredar.
Sejak September 2020, Israel telah mencapai kesepakatan normalisasi dengan UEA, Bahrain, Sudan dan Maroko.
Oleh karenanya, para pejabat AS mengatakan kesepakatan dengan Arab Saudi tidak bisa dihindari.
Pejabat Saudi, bagaimanapun, telah mengatakan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina harus diutamakan sebelum pengakuan terhadap negara Yahudi tersebut.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Pulang dari Israel, Warga Uni Emirat Arab: Orang Palestina Terima Kami dengan Baik