Corona di Bali
15 Pelanggar Terjaring Sidak Prokes Malam di Angkringan hingga Coffe Shop di Denpasar
Minggu (3/1/2020) malam tim yustisi Kota Denpasar menggelar sidak protokol kesehatan di empat kecamatan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Minggu (3/1/2020) malam tim yustisi Kota Denpasar menggelar sidak protokol kesehatan di empat kecamatan.
Kegiatan ini menyasar objek wisata pantai, pertokoan, warung angkringan, pedagang kaki lima, coffe shop hingga pengguna jalan.
Sidak ini melibatkan tim gabungan yakni TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, Linmas, dan pecalang.
Baca juga: Pantai Sanur Penuh di Hari Terakhir Libur Nataru, Pengunjung Sampai Kesulitan Cari Tempat Parkir
Baca juga: Longsor Tutup Seluruh Badan Jalan di Purwayu Kecamatan Abang Karangasem
Baca juga: Bekal Terakhir Rp 30 Ribu dari Ibu, Kakak dan Adik Tenggelam di Sungai Jembrana Sudah Ditemukan
Kasatpol PP Kota Denpasar, I Dewa Gede Anom Sayoga pada Senin (4/1/2021) pagi mengatakan pihaknya menjaring sebanyak 15 pelanggar.
"Kami menjaring 15 pelanggar prokes saat sidak malam kemarin," kata Sayoga.
Dari kegiatan tersebut hanya 1 orang yang dikenai denda.
Baca juga: Jelang Vaksinasi Covid-19, Krama Bali Mengaku Takut Bani
Baca juga: Update Covid-19 di Denpasar: Pasien Sembuh Bertambah 30 Orang, Kasus Positif Bertambah 39 Orang
Sementara 14 orang pelanggar hanya mendapat peringatan karena berkerumun dan memakai masker di dagu.
Beberapa pelanggar juga dihukum push up.
Sayoga mengatakan sidak ini ini menyusul diterapkannya sanksi Peraturan Gubernur Nomor 46 dan Peraturan Walikota Nomor 48 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Selain itu, juga untuk melakukan pengawasan penerapan jam malam.
Sayoga menekankan, Masyarakat yang masih kedapatan melanggar ini memiliki berbagai alasan.
“Mulai dari lupa membawa masker, bosan pakai masker karena sesak, bahkan ada yang mengaku virus sudah tidak ada lagi,” kata Sayoga.
Hingga saat ini pihaknya mengaku terus melakukan sidak ke beberapa tempat umum dan fasilitas umum.
Juga menyasar daerah dengan kasus penularan Covid-19 yang tinggi.