Corona di Bali
Nyoman Suyasa Usul Vaksin Corona Tak Buru-buru Didistribusikan, Minta BPOM Pastikan Keamanan Vaksin
“Saya kira teman-teman (anggota dewan) bersabar dulu lah. Teman-teman yang berada di garda terdepan harus didahulukan,” tegasnya
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Terkait kedatangan 31 ribu vial vaksin di Bali mendapat tanggapan dari Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Suyasa.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Baginya, semua elemen masyarakat diharapkan bisa mendapatkan vaksin dengan nama Sinovac itu.
Akan tetapi, ada skala prioritas yang harus didahulukan.
Baca juga: Garda Terdepan Pemulihan Ekonomi, Dewan Bali Minta Pekerja Pariwisata Juga Dapat Prioritas Vaksinasi
Pertama, para tenaga medis yang menjadi garda terdepan. Kemudian, para pelaku pariwisata.
“Itu di utamakan dulu,” jelas dia, Selasa (5/1/2020).
Lebih lanjut, sebagai pejabat seperti Gubernur Bali Wayan Koster yang akan disuntik vaksin pertama, pihaknya menyatakan bahwa anggota dewan enggan terburu-buru.
Pasalnya, masih ada beberapa yang harus diprioritaskan.
“Saya kira teman-teman (anggota dewan) bersabar dulu lah. Teman-teman yang berada di garda terdepan harus didahulukan,” tegasnya.
Meski demikian, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Karangasem ini mengingatkan agar tak buru-buru untuk didistribusikan dan diberikan kepada para tenaga medis.
Harus ada kepastian dari BPOM.
Apalagi, vaksin tersebut masih dalam tahap uji klinik.
“Kalau belum ada rekomendasi dari BPOM, ya sebaiknya jangan dulu. Tapi kalau sudah BPOM menyatakan ‘oke’ dan bisa digunakan, ya digunakan sesegera mungkin,” paparnya.
Namun, apabila sudah mendapat kepastian terkait keamanan vaksin tersebut maka menurutnya semua pihak mengikuti instruksi dari Pemerintah tersebut.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tiba di Bali, Pangdam IX/Udayana Imbau Tetap Patuhi Prokes 3M, Kesdam Siap Vaksinasi
“Kalau sudah pemerintah secara resmi menginstruksikan dilakukan tes vaksin, dan itu sudah ada rekomendasi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) ya harus dilaksanakan. Masyarakat harus mengikuti,” katanya.
Usul Pekerja Pariwisata Juga Diprioritaskan
Seperti diberitakan, 31 ribu vial vaksin Covid-19 akhirnya memasuki Bali, Selasa (5/1/2020) dini hari.
Kedatangan vaksin ini sendiri langsung mendapatkan sambutan dari berbagai pihak, salah satunya adalah dari DPRD Bali.
Anggota Komisi IV DPRD Bali, Ketut 'Boping' Suryadi menyambut baik hal tersebut.
Apalagi, Bali menjadi daerah yang terdampak cukup keras akibat pandemi Covid-19 tersebut, khususnya di bidang perekonomian.
Ia juga berharap agar vaksinasi tersebut dapat menyasar para pelaku ekonomi.
Selain tentunya, para tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang dalam memerangi Covid.
"Kalau sudah ada gerakan dan progres vaksinasi, saya bilang kepada orang-orang memang memiliki kapasitas dan kompetensi di bidang ekonomi ini," paparnya.
Menurut politikus senior PDI Perjuangan ini para pelaku ekonomi, khsusunya pekerja pariwisata merupakan garda terdepan bagi pemulihan perekonomian Bali.
Dirinya berharap apabila para pelaku ekonomi ini mendapatkan vaksinasi pertama akan membuat kepercayaan diri masyarakat dalam melawan Covid meningkat.
Baca juga: Jembrana Bentuk Tim Penanganan Efek Samping Vaksin Covid-19
Ini membuat pada akhirnya ada keberanian untuk kembali memutar ekonomi tanpa takut terpengaruh Covid-19.
"Nah itu, salah satu indikator ekonomi naik kan itu. Jadi mesti tepat bagaimana idealisme di Bali berjalan dengan baik, biar nggak hanya jargon aja ekonomi meningkat, ekonomi meningkat, tapi ada kecemasan soal pandemi ini," tegas dia.
Apalagi, menurut Boping bahwa Bali sendiri juga menjadi salah satu daerah indikator keberhasilan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) oleh pemerintah pusat.
"Bali ini kan salah satu indikator perekonomian akan meningkat, salah satunya pariwisata," ungkap Mantan Ketua DPRD Tabanan ini.
Mengenai adanya kekhawatiran dari sebagian masyarakat terkait vaksin yang belum memenuhi uji klinis tersebut, pihaknya justru meminta agar pemerintah mampu mencari cara guna memberikan keyakinan kepada masyarakat terkait keamanan vaksin tersebut.
Pasalnya vaksin merupakan satu-satunya senjata untuk mengatasi Covid-19.
"Kenapa kita nggak mencoba mensugesti masyarakat. Saat ini pemerintah memiliki tugas untuk bagaimana bukan saja menyiapkan tapi juga sekaligus mensugesti masyarakat, ayo kita sugesti masyarakat biar masyarakat percaya, ayo satgas, pemerintah," tegasnya.
Bahkan, ia sebagai wakil rakyat siap apabila diminta untuk melakukan vaksinasi.
"Saya pasti siap, sangat siap," ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan untuk bahwa untuk tahap pertama, vaksin ini menyasar tenaga kesehatan di baris terdepan yang berjumlah 30.320 orang dengan rincian di Kabupaten Jembrana sebanyak 1.533 orang, di Kabupaten Tabanan sebanyak 3.118 orang, Kabupaten Badung sejumlah 5.551 orang, Kabupaten Gianyar sebanyak 3.134 orang, Kabupaten Klungkung 1.691 orang, untuk Kabupaten Bangli banyaknya 1.246 orang, Kabupaten Karangasem sebanyak 1.074 orang, di Kabupaten Buleleng sejumlah 3.590 orang, dan Kota Denpasar sebanyak 9.383 orang.
"Mengenai pendistribusiannya ke Kabupaten/Kota menunggu keputusan dari BPOM Pusat," jelas mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Atas kedatangan vaksin, produksi Sinovac di Pulau Dewata, Wayan Koster menyatakan bahwa hal ini merupakan suatu kehormatan Pemerintah Pusat kepada Provinsi Bali yang diberikan porsi vaksin cukup banyak, yakni 31.000 vial dan menjadi prioritas Pemerintah Pusat, karena Bali memang menjadi target untuk percepatan pemulihan kesehatan Covid-19 dalam rangka memulihkan pariwisata di Provinsi Bali, dan juga memberikan kepercayaan kepada pariwisata nasional, termasuk juga sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian di Bali dan juga di Indonesia.
"Saya dalam beberapa kali rapat dengan Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan beserta Menteri-Menteri terkait, dalam kaitannya tentang penanganan Covid-19 ini, dimana Bali mendapatkan prioritas, karena Bali sebagai destinasi pariwisata dunia yang diharapkan cepat pulih dari Covid-19, dan kemudian juga akan diikuti oleh kepercayaan oleh masyarakat indonesia dan dunia untuk memulihkan kehidupan ini saya sambut baik, Bali apalagi, untuk disegerakan, utamanya pariwisata di Provinsi Bali, guna menggairahkan dan membangkitkan kembali perekonomian di Pulau Bali dan Indonesia pada umumnya," ungkapnya.(*)