Semua Kabupaten Kota di Bali Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Ini Alasannya
Keputusan tersebut diambil mengingat tren kasus Covid-19 di Pulau Dewata belum melandai.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: DionDBPutra
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Bali tunda pembelajaran tatap muka di sekolah yang dianjurkan mulai bulan Januari 2021.
Keputusan tersebut diambil mengingat tren kasus Covid-19 di Pulau Dewata belum melandai.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan, penundaan itu merupakan hasil koordinasi dengan Disdikpora seluruh kabupaten/kota di Bali.
"Mencermati perkembangan Covid-19 yang trennya meningkat sehingga dilakukanlah penundaan (pembelajaran tatap muka). Dalam arti pembelajaran tetap secara daring," kata Boy saat dihubungi Tribun Bali, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Soal Kebijakan Tunda Pembelajaran Tatap Muka di Bali, Ahli Virologi Unud Setuju, Begini Alasannya
Baca juga: Alasan Pembelajaran Tatap Muka di 8 Provinsi Prioritas Ditunda, Salah Satunya Provinsi Bali
Baca juga: Gianyar Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Pemberian Bantuan Kuota Internet Tetap Dijalankan
Boy menegaskan, pihaknya menghormati kebijakan dari pemerintah kabupaten dan kota. Sebab mereka lebih mengetahui keberadaan zona sekolah termasuk aman dari Covid-19 atau tidak.
Sekolah tingkat SMA, SMK dan SLB yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga menunda pembelajaran tatap muka.
Menurut Boy, penundaan akan dievaluasi lagi dalam tiga bulan ke depan. Dia meminta masyarakat memaklumi kebijakan tersebut yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan para siswa.
Boy mengakui, sesuai ketentuan dari pemerintah pusat pembelajaran tatap muka memang tidak diwajibkan. Di Kabupaten Gianyar, Bupati Made Mahayastra menginstruksikan supaya pembelajaran tatap muka ditunda.
Kepala Dinas Pendidikan Gianyar Wayan Sadra mengatakan, sejumlah sekolah di Kabupaten Gianyar telah simulasi pembelajaran tatap muka bulan Desember 2020.
Secara protokol kesehatan, sekolah sudah siap. Namun karena tren jumlah positif Covid-19 terus meningkat sehingga pembelajaran tatap muka ditunda.
"Secara nasional sebagian besar ditunda, dan surat dari bupati juga meminta penundaan," kata Wayan Sadra, Senin (4/1/2021).
Berapa lama penundaan ini berlangsung, dia belum bisa memastikan. "Kita tidak tahu sampai kapan, penundaan ini seluruh Indonesia hasil rakornas. Jadi bukan atas kemauan kita sendiri," ujarnya.
Baca juga: Bangli Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Ini Persyaratan yang Wajib Dipenuhi
Baca juga: Dukung Tunda Pembelajaran Tatap Muka, Anggota DPRD Bali Sebut Kesehatan Anak yang Utama
Namun Jro Sadra meminta masyarakat tidak usah resah terhadap keputusan ini. Sebab selama proses pembelajaran daring berlangsung, kuota gratis akan tetap didistribusikan.
"Sistem daring seperti dari awal, nanti saya turunkan Surat Edaran sesuai petunjuk Pak Bupati," tandasnya.
Belum Ada yang Mendaftar