Human Interest Story

Kisah Penjual Tahu Keliling Berjuang di Tengah Pandemi, Tambah Berat dengan Kenaikan Harga Kedelai

Wasinah Santoso (53) merupakan wanita penjual tahu keliling di Kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak 18 tahun lamanya

Editor: Wema Satya Dinata
(Warta Kota/Rizki Amana
Pedagang tahu keliling bernama Wasinah Santoso sedang menyiapkan dagangannya di industri Perajin Tahu Non Formalin Tasbim. Ia Berjualan Keliling di Tengah Pandemi, Tambah Berat dengan Kenaikan Harga Kedelai 

Ketua Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, Sutaryo mengatakan para produsen sepakat kenaikan harga jual maksimal 30 persen dari sebelumnya.

"Kalau stok kedelai di pasaran memang dari awal tidak langka, stoknya ada. Tapi harganya naik, naik dalam waktu singkat," ujarnya.

Akan tetapi, stok kedelai di pasaran sekarang masih impor dari Amerika Serikat.

Sementara China sedang meningkatkan impor dari Amerika Serikat hingga awal Maret 2021 sehingga menjadi persoalan utama harga kedelai di Indonesia.

Amerika Serikat merupakan satu dari empat negara penghasil kedelai terbesar di dunia.

Ditambah produksi kedelainya paling cocok untuk dijadikan bahan baku tempe di Indonesia

"Kalau nggak dikunci harganya (stabil), sekian hari, minggu depan naik lagi, kita goncang juga. Karena prediksinya harga terus naik sampai akhir Februari (2021),” ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Wasinah, Pedagang Tahu Keliling Berjuang di Tengah Pandemi Covid-19 dan Kenaikan Harga Kedelai,

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved