WHO Kecewa Ditolak China, Saat Ingin Selidiki Asal Usul Virus Corona
Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkritik Pemerintah China yang menunda izin yang diperlukan
TRIBUN-BALI.COM, WUHAN - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkritik Pemerintah China yang menunda izin yang diperlukan untuk memungkinkan tim ilmuwan internasional menyelidiki asal mula pandemi virus Corona (Covid-19).
"Hari ini, kami mengetahui bahwa pejabat China belum menyelesaikan izin yang diperlukan untuk kedatangan tim kami ke China. Saya sangat kecewa dengan berita ini, mengingat dua anggota telah memulai perjalanan mereka dan yang lainnya tidak dapat melakukan perjalanan pada menit terakhir, namun telah melakukan kontak dengan pejabat senior China," kata Tedros, saat menyampaikan pernyataannya di Jenewa kemarin.
Tedros mengatakan, dirinya tetap melakukan komunikasi dengan pejabat senior China itu.
Ia kemudian menekankan kepada mereka, misi pencarian fakta ini merupakan prioritas bagi WHO dan tim internasional.
Baca juga: Hari Ini, Tabanan Tambah 30 Kasus Baru, Ruang Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Penuh
Baca juga: Alokasi Dana Penanganan Covid-19 di Denpasar Tahun 2021 Rp 35 Miliar, Termasuk Bansos Rp 13 Miliar
Baca juga: China Klaim Sukses Luar Biasa Atasi Covid-19 Menjelang Penyelidikan WHO
Tedros mencatat, pihak China telah meyakinkannya bahwa mereka telah mempercepat prosedur internal agar tim dapat memulai investigasi secepat mungkin.
Sementara itu, Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Dr Michael Ryan, membenarkan bahwa misi yang diharapkan dimulai pada hari Selasa kemarin itu, telah ditunda karena kurangnya dokumen yang diperlukan, termasuk visa.
Tanggapan Tedros ini merupakan kritik publik yang jarang ditujukan WHO terhadap China.
Dikutip dari laman Sputnik News, tahun lalu saat kecurigaan terkait asal-usul pandemi mulai menurun dan berubah menjadi 'permainan saling menyalahkan' antara Amerika Serikat (AS) dan China, Presiden AS Donald Trump menuduh WHO bertindak seperti 'boneka China'.
Tedros dan China pun secara tegas membantah klaim AS dan menuduh negara itu berusaha mengalihkan perhatian dari dugaan kurang sigapnya respons mereka dalam menghadapi pandemi.
Tim ilmuwan yang dikirim ke China ini berjumlah 10 orang dan akan dipimpin oleh seorang ahli keamanan pangan WHO berkewarganegaraan Denmark yang memiliki pengalaman bertugas di China, Dr Peter Ben Embarek.
Nantinya, tim tersebut akan melakukan asesment epidemiologi dan serologi di Wuhan, sebuah kota di China yang menjadi episentrum wabah SARS-sCov-2 yang telah melanda dunia hingga saat ini.
WHO berharap bisa menemukan informasi penting tentang asal mula wabah ini, meskipun penelitian tersebut membutuhkan waktu berbulan-bulan.
"Saat ini sangat sedikit yang diketahui tentang bagaimana, di mana dan kapan virus ini mulai tersebar di Wuhan," jelas Tedros.
Sebelumnya, para ilmuwan meyakini bahwa wabah ini dimulai di pasar basah kota itu, yakni Pasar Makanan Laut Huanan.
Namun, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengindikasikan bahwa penyelidikan epidemiologi China menemukan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan disebabkan oleh serangkaian wabah terpisah dari beberapa lokasi di seluruh dunia.