Nasib Donald Trump Jelang Lengser dari Gedung Putih Ibarat Senjata Makan Tuan
Para petinggi AS awalnya tenang menanggapi aksi tersebut. Namun, kesabaran mereka habis sehingga berbalik menghujatnya.
Donald Trump kini bahkan tidak bisa marah-marah di media sosial seperti biasanya karena diblokir oleh Facebook, Twitter, dan Instagram. Baru kali ini ada presiden dengan kasus begitu.
Sampai 20 Januari 2021, Donald Trump masih memegang semua kendali di AS, mulai dari kode rudal nuklir hingga tombol merah di meja Oval Office untuk memanggil kepala pelayan membawakan Diet Coke kesayangannya.
Dalam dua minggu ke depan, sebagaimana dianalisis AFP, kekacauan demi kekacauan masih berpeluang terjadi di negeri Paman Sam.
Seperti yang digembar-gemborkan Trump sejak kalah pemilu AS pada November lalu, dia tidak benar-benar percaya harus tinggalkan Gedung Putih.
Jika dia harus lengser, Donald Trump kerap mengancam akan balas dendam pada pilpres Amerika Serikat tahun 2024.
Potensi Trump 2.0 ini membuat capres lain dari Partai Republik jadi cemas karena pebisnis yang pernah main film Home Alone itu pastinya akan menadi yang terdepan.
Baca juga: Massa Pendukung Trump Serbu Gedung Capitol, Seorang Wanita Tewas Tertembak, Trump Makin Dikecam
Padahal senjata politik yang dilancarkannya akhir-akhir ini berbalik menyerangnya sendiri. Seperti senjata makan tuan.
Terlepas dari kerusuhan Capitol Hill, ada fakta memalukan lainnya bahwa Donald Trump gagal mencegah dua calon Senat Republik kalah di Georgia, sehingga harus merelakan kendali Kongres jatuh ke tangan Demokrat.
Namun, dalam sikap Trump yang berapi-api, itu bukan akhir segalanya.
"Ini bukan lagi Partai Republik mereka. Ini adalah Partai Republik Donald Trump," kata putranya, Donald Trump Jr kepada massa pro-Trump yang berunjuk rasa.
Menurut survei Axios-SurveyMonkey pekan ini, 62 orang Republik masih tidak terima Biden menang pada pemilu Amerika Serikat.
Zuckerberg Tangguhkan Tanpa Batas Waktu
Akun Presiden Donald Trump di Facebook dan Instagram dikunci pengelola media sosial yang bersangkutan.
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan akan memperpanjang penangguhan akun Facebook dan Instagram Presiden Donald Trump tanpa batas waktu.
Dengan ditangguhkan, maka admin akun Trump tidak akan bisa mengunggah posting baru. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Bos Facebook melalui laman media sosial pribadinya.