Nasib Donald Trump Jelang Lengser dari Gedung Putih Ibarat Senjata Makan Tuan

Para petinggi AS awalnya tenang menanggapi aksi tersebut. Namun, kesabaran mereka habis sehingga berbalik menghujatnya.

Editor: DionDBPutra
Doug Mills-Pool / Getty Images / AFP
Presiden Donald Trump 

Zuckerberg menilai Trump sudah terlalu berbahaya apabila dibolehkan berkoar-koar di media sosial. Penilaian itu tak lain didasarkan pada kerusuhan di Capitol Hill.

Zuckerberg mengatakan Trump sengaja menggunakan hari-hari terakhirnya di Gedung Putih untuk menghalang-halangi proses transfer jabatan kepadaJoe Biden.

"Jadi kami memperpanjang pemblokiran di akun Facebook dan Instagramnya (Trump) tanpa batas waktu dan setidaknya selama dua minggu ke depan," tulis Mark.

Dalam dua minggu ke depan, Trump sudah akan lengser. Posisinya sebagai Presiden AS bakal resmi digantikan oleh Joe Biden pada 20 Januari mendatang.

Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook membiarkan Trump selama beberapa tahun terakhir biarpun kadang melanggar ketentuan penggunaan media sosial itu.

Alasannya berkaitan dengan kebebasan politik. Namun, kali ini Trump dipandang sudah kelewatan dengan menggunakan media sosial untuk menghasut dan memantik kekerasan.

Setidaknya empat orang tewas dalam kejadian di Capitol Hill. di Washington DC, AS, Rabu (6/1/2021) waktu AS atau Kamis (7/1/2021) dini hari WIB.

Para perusuh yang merupakan pendukung  Donald Trump merangsek masuk ke gedung senat tersebut saat Kongres AS akan mengesahkan kemenangan Joe Biden dalam pemilu presiden AS November lalu.

Selain menangguhkan akun Trump, Facebook juga melakukan beberapa tindakan terkait kericuhan yang terjadi di Washington DC. Beberapa konten yang mendukung tindak kekerasan dihapus.

Seperti ajakan untuk membawa senjata ke beberapa lokasi di seantero Amerika Serikat. Begitu pula dengan foto dan video para demonstran di Capitol Hill.

"Kemarin kami menghapus penyataan-pernyataan Trump karena dinilai efeknya -kemungkinan besar niat mereka- memprovokasi kekerasan lebih lanjut," tulis Zuckerberg, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Facebook Newsroom, Jumat (8/1/2021).

Facebook juga akan melakukan beberapa langkah tambahan untuk memperketat unggahan di media sosialnya, Seperti meminta admin grup untuk memoderasi materi posting sebelum diunggah.

Komentar di grup yang mengandung ujaran kebencian dan kekerasan akan dihapus secara otomatis. Facebook juga akan menurunkan konten yang terindikasi melanggar aturannya, menggunakan mesin kecerdasan buatan (AI).

Sebelum Facebook, Twitter menutup sementara akun @realDonaldTrump selama 12 jam setelah menghapus tiga twit yang dinilai menyesatkan.

Twitter sempat mengancam akan menangguhkan akun Donald Trump secara permanen jika tidak menghapus twitnya itu.

YouTube juga telah menghapus pidato Donald Trump terkait aksi kerusuhan di Gedung Capitol.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Nasib Pilu Trump: Senjata Makan Tuan dan Orang-orang Dekat yang Berpaling

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved