Berita Bali
Bank Indonesia Dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Hadirkan Showcase Puluhan UMKM
UMKM merupakan tulang punggung ekonomi bangsa yang perlu diselamatkan agar tetap bertahan dan berhasil melalui masa-masa sulit di tengah pandemi Covid
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) tahun 2021 resmi diluncurkan pada Senin (11/1/2021) lalu di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali.
Gerakan yang diluncurkan pertama kali oleh Presiden RI, Joko Widodo, pada 14 Mei 2020 ini bertujuan agar masyarakat Indonesia menghargai, mencintai, dan menggunakan karya anak bangsa, utamanya produk-produk UMKM.
Hal ini mengingat para pelaku UMKM merupakan tulang punggung ekonomi bangsa yang perlu diselamatkan agar tetap bertahan dan berhasil melalui masa-masa sulit di tengah pandemi Covid-19.
Program Gernas Bangga Buatan Indonesia ini menggunakan jalur pemasaran omni channel daring dan luring untuk brand building, promosi penjualan hingga transaksi.
Sinergi pemasaran ini ditempuh dengan mengoptimalkan marketplace e-commerce, media sosial, gerai ritel seperti di bandara, pusat perbelanjaan di kota-kota utama dalam negeri serta optimalisasi market place, toko ritel produk Indonesia hingga jaringan diaspora dan pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Baca juga: Digelar di 3 Bandara, Cok Ace Hadiri Peluncuran Gerakan Nasional ‘Bangga Buatan Indonesia’
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menuturkan bahwa kategori produk artisan kebanggan Indonesia merupakan produk terpilih dari seluruh Indonesia yang memenuhi syarat umum seperti, dikurasi, produk mencerminkan karakter khas Indonesia atau daerah serta berkualitas siap ekspor.
Gernas BBI 2021 yang mengambil tema 'Produk Artisan Indonesia 2021 Untuk Kita Indonesia dan Dunia' secara resmi diluncurkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan secara virtual.
"Di lokasi peluncuran terdapat showcase 26 UMKM yang berasal dari UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali, UMKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Buleleng, Badung, dan Gianyar serta UMKM Debitur BCA. Ke-26 produk UMKM tersebut telah dikurasi dimana terpilih 10 produk premium dan 16 produk non premium," kata Trisno Nugroho.
Adapun UMKM dengan produk premium, yaitu dari kelompok Kriya terdiri dari Din’zhandmad, WH Bali, Bara Silver, lalu dari kelompok Kuliner terdiri dari Kutus-Kutus, Kue Saje, Ma Ira, dan Kopi Arabika Kintamani.
Lalu dari kelompok Kain atau Fashion terdiri dari Putrimas, Kelompok Pertenunan Artha Dharma, dan Agung Bali Collection.
Sedangkan 16 UMKM dengan kategori produk non premium, yaitu kelompok Kriya terdiri dari Rupadana Silver, Bali Bakti Anggara, lalu kelompok Kuliner terdiri dari Pia Cinta, UD Arya Paramita, Sambal Khas Karangasem, Klaster Bawang Merah Songan, Kopi Giri Alam, Kou Bali & Kou Cuisine, Gula Pedawa, Bali Pure.
Kemudian dari kelompok Kain atau Fashion terdiri dari Poni Songket, Marta Ayu, Anacaraka, Pagi Motley, Cepuk Rang-Rang Nusa Karang, Murni Cosmetic.
"Seluruh transaksi pembayaran dalam kegiatan Gernas BBI 2021 menggunakan non-tunai terutama QRIS," sebut Trisno Nugroho.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo membeli produk kain endek Bali dengan menggunakan QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM).
Baca juga: Sektor Transportasi Dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Bali