Corona di Bali
Disuntik Vaksin Covid-19 Ternyata Tidak Menyakitkan, Hanya Seperti Digigit Semut
Bagian tubuh yang akan disuntik vaksin Covid-19 yaitu pada lengan kiri atas. Vaksinasi Covid-19 sebenarnya sama seperti imunisasi pada umumnya.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: DionDBPutra
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Anda pernah digigit semut kan? Nah suntikan vaksin Covid-19 ternyata tidak membuat si penerima menderita. Sakitnya hanya seperti digigit semut.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini, Senin (11/1/2021). Dia memastikan suntikan vaksin Covid-19 tidak menyakitkan.
Menurut dia, bagian tubuh yang akan disuntik vaksin Covid-19 yaitu pada lengan kiri atas. Menurut dia, vaksinasi Covid-19 sebenarnya sama seperti imunisasi pada umumnya.
"Jadi mungkin hanya sakit seperti digigit semut gitu, lintrom sekunder namanya. Sebenarnya imunisasi apapun biasanya juga rentan terjadi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), namun hal tersebut jarang terjadi dikarenakan vaksin lebih banyak manfaatnya," ungkapnya di sela kegiatan simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas IV Denpasar Selatan.
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Vaksinasi Covid-19, Ada 4 Kelompok Orang Tidak Boleh Dapat Vaksin
Baca juga: BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin Sinovac, Memenuhi Syarat dalam Kondisi Emergency
Baca juga: Efek Samping Vaksin Sinovac Bisa Bikin Diare, Ini Kata IDI dan Perhimpunan Alergi
Awalnya, kata Armini, akan dilakukan pendataan dan skrining pada tenaga kesehatan. Ketika semua data sudah terkirim, nantinya nakes tersebut akan mendapatkan sms blast.
Setelah itu ia akan melakukan pendaftaran kembali dan dipastikan apakah nakes tersebut pernah terinfeksi Covid-19 atau tidak. Jika nakes tersebut sudah pernah terinfeksi Covid-19, maka ia tidak boleh divaksin.
"Sejauh ini belum terdapat instruksi untuk melakukan swab atau rapid test pada nakes yang akan divaksin. Persyaratan nakes yang akan mendapatkan vaksin adalah berusia 18 hingga 59 tahun, tidak memiliki kormoboid dan belum pernah terinfeksi Covid-19," lanjutnya.
Armini menambahkan, kerja dari vaksin Covid-19 ini sedikit demi sedikit kemudian hingga menjadi maksimal. Biasanya kerja dari vaksin dapat dihitung pada jangka waktu 6 bulan hingga 1 tahun, tergantung pada respon tubuh masing-masing.
"Sementara untuk kesiapan Kota Denpasar untuk vaksinasi, astungkara sudah siap. Kami sudah melatih vaksinator sebanyak 55 orang. Dikarenakan kegiatan vaksinasi Covid-19 baru pertama kalinya dilaksanakan, maka semua persiapannya harus detail," terangnya.
Sebanyak 17 fasilitas kesehatan di Kota Denpasar direncanakan menerima vaksin Covid-19. Di antaranya 11 Puskesmas, serta enam rumah sakit yakni RSUP Sanglah, RSUD Wangaya, RS Angkatan Darat Udayana, RS Bhayangkara, RS Bali Mandara, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar.
Menururt rencana Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan vaksinasi pada Kamis (14/1/2021) lusa. “Kalau di pusat rencananya tanggal 13 (Januari). Di Bali rencana tanggal 14 (Januari),” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya.
Saat ini Bali sudah menerima dua kali kiriman vaksin dari pemerintah pusat. Total vaksin Covid-19 jenis Sinovac yang telah diterima oleh Pemerintah Provinsi Bali berjumlah 51.000 dosis vaksin.
Setelah keluar izin dari BPOM, vaksin yang selama ini disimpan di cold room milik Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu akan distribusi ke kabupaten atau kota di seluruh Bali.
BPOM Izinkan Penggunaan Sinovac
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya merilis hasil evaluasi dari laporan uji klinis sementara atau interim tahap III vaksin virus Corona Sinovac.