Serba Serbi
Siwaratrikalpa, Kakawin Tentang Hari Suci Siwaratri Hindu untuk Memuja Dewa Siwa
Hari ini, Selasa (12/1/2021) adalah hari bertepatan dengan rahinan suci umat Hindu yaitu Siwaratri.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Selalu memuja Dewa Siwa, dalam perwujudan Siwalingga yang bersemayam di alam Siwa.
Didahului dengan memuja Hyang Siwa dan Hyang Gana. Pada malam harinya melakukan yamapat disesuaikan sesuai batas kemampuan.
Sarananya tersurat di Kakawin Siwaratrikalpa bait 37.3, yakni bunga menur kenyeri, gambir, kecubung, waduri putih, asoka, nagasari, tangguli, bakula, kalakma, serta cempaka.
Seroja merah putih biru, dan segala jenis bunga yang harus disiapkan pada saat itu. Utamanya pucuk muda daun bila dan bunga sulasih sebagai sarana pemujaan Hyang Siwa.
Termasuk di bait 37.4, disebutkan segala wangi-wangian, dupa, susu, dan lampu disiapkan pada malam hari itu.
Dengan sajen bubur dicampur susu dan kacang ijo dicampur gula merah.
Itulah antara lain jenis sesajen dilengkapi dengan buah-buahan nasi dan lauk pauk.
Hal ini patut dilaksanakan semalam suntuk, dengan memusatkan pikiran dalam semadi memuja nama beliau. Serta tidak lupa dengan dana punia, yang dijelaskan pada bait 37.6.
Melek atau jagra pada malam hari, adalah tujuan mengendalikan diri pikiran dan hati.
“Bukan dengan main judi, minum minuman keras, atau berlaku yang tidak baik lainnya. Itu bukan makna dari begadang di malam Siwaratri,” tegas beliau.
Sehingga Dewa Siwa melihat ketulusan hati, dan rasa ikhlas dari manusia yang menyembah beliau.
Di sanalah harapan dan cita-cita bisa diwujudkan, yakni cita-cita semua umat Hindu adalah Moksartham Jagat Hita Ya Ca Iti Dharma. Atau kebahagiaan hidup lahir batin dunia akhirat. (*)