Situs Web Kemenlu AS Umumkan Trump Sudah Mundur sebagai Presiden Tapi Langsung Dihapus
Namun pengumuman tersebut dengan cepat dihapus, dan para netizen mengira mungkin ada kesalahan teknis.
TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON DC - Situs web Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan warganet setelah tiba-tiba mengumumkan hal yang mengejutkan.
Pengumuman tersebut berisi bahwa Donald Trump sudah mundur sebagai presiden pada Senin (11/1/2021).
Beredarnya pengumuman itu pun langsung tersebar luas dan menimbulkan pertanyaan terkait apa yang tengah terjadi di Gedung Putih.
"Masa jabatan Donald J Trump berakhir 2021-01-11 19:49:00," demikian keterangan yang tertulis di halaman biografi resmi Trump kemarin.
Baca juga: Pernikahan Arie Kriting dan Indah Permatasari Jadi Sorotan, Ini Kisah di Baliknya
Namun pengumuman tersebut dengan cepat dihapus, dan para netizen mengira mungkin ada kesalahan teknis.
Sementara itu diwartakan AFP, Kemenlu AS belum berkomentar tentang peritiwa tersebut apakah akibat peretasan atau memang kesalahan mereka.
Meski begitu, Trump sendiri memang sedang menjalani hari-hari terakhirnya sebagai Presiden AS ditemani beragam spekulasi.
Kemenlu AS Down Sidang pemakzulan Trump akan dimulai besok (13/1/2021), selain wacana pengaktifkan Amendemen Ke-25 untuk melengserkannya segera.
Di sisi lain, presiden terpilih Joe Biden akan dilantik pada 20 Januari usai mengalahkan Trump di pilpres AS 3 November.
Desas-desus mendepak Trump lebih cepat dari Gedung Putih muncul usai kerusuhan di penyerbuan Capitol Hill, yang menghambat sesi Kongres untuk secara resmi menyatakan kemenangan Biden.
DPR AS Bersiap untuk Copot Trump dari Jabatannya
Sementara itu, DPR AS yang didominasi fraksi Demokrat Selasa (12/1/2021) diperkirakan akan melakukan pemungutan suara mengenai resolusi.
Resolusi ini menyerukan Wakil Presiden Mike Pence dan para anggota kabinet Presiden Donald Trump agar menggunakan kewenangan konstitusional mereka untuk mencopot Trump dari jabatannya.
Legislasi itu, yang diperkirakan akan disetujui, menetapkan tenggat 24 jam bagi Pence untuk menanggapinya.
“Presiden mewakili ancaman langsung terhadap konstitusi kita, negara kita dan rakyat Amerika, dan ia harus disingkirkan dari jabatannya segera,” kata ketua DPR Nancy Pelosi dalam sebuah pernyataan hari Senin (11/1/2021).
Pence maupun anggota kabinet belum ada yang memberi indikasi terbuka mengenai dukungan bagi tindakan yang melibatkan ketentuan Amendemen ke-25, yang mengizinkan wakil presiden dan mayoritas kabinet menetapkan seorang presiden “tidak dapat menjalankan kekuasaan dan tugasnya.”
Trump dan Pence bertemu Senin malam di Gedung Putih untuk pertama kalinya sejak perusuh pro-Trump menyerang Capitol AS pekan lalu.
Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kedua orang itu “menegaskan bahwa siapapun yang melanggar hukum dan menyerbu Capitol pekan lalu tidak mewakili gerakan America First yang didukung oleh 75 juta orang Amerika, dan bertekad akan melanjutkan pekerjaan atas nama negara sepanjang sisa masa jabatan mereka.”
Pence menimbulkan kemarahan Trump dengan menolak upaya presiden untuk mengubah kekalahan mereka pada pemilu November lalu dari presiden terpilih Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris.
Para pemimpin DPR AS juga mendorong resolusi terpisah mengenai pemakzulan yang dijadwalkan untuk mulai dipertimbangkan para legislator pada Rabu pagi.
Meskipun masa jabatan empat tahun Trump berakhir pada 20 Januari tengah hari, resolusi empat halaman mengenai pemakzulan itu menyatakan Trump telah “menunjukkan ia akan tetap menjadi ancaman bagi keamanan nasional, demokrasi, dan Konstitusi jika dibiarkan tetap menjabat, dan telah bertindak dengan cara yang sangat tidak sesuai dengan pemerintahan sendiri dan supremasi hukum.”
Resolusi itu juga mengutip tuduhan tak berdasar Trump bahwa ia dicurangi sehingga gagal meraih masa jabatan kedua karena pelanggaran dalam pemberian dan penghitungan suara, tekanannya terhadap para pejabat pemilu di negara bagian Georgia untuk “mencarikannya” lebih dari 11 ribu suara untuk mengungguli kemenangan Biden di negara bagian itu, dan pernyataan-pernyataannya pada rapat umum Rabu lalu yang mendesak ribuan pendukung untuk berpawai ke Capitol guna menekan para legislator untuk mengubah hasil pemilu.
Total 218 anggota fraksi Demokrat telah menandatangani resolusi itu, memastikan suara mayoritas di DPR yang beranggotakan 435 orang tanpa seorang pun anggota fraksi Republik yang menentang presiden yang akan segera mengakhiri masa jabatannya.
Belum jelas bagaimana pimpinan DPR akan segera mengirim resolusi itu ke Senat untuk persidangan apakah akan menyatakan Trump bersalah dan mencopotnya dari jabatan mengingat masa jabatannya berakhir pekan depan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenlu AS Umumkan Trump Sudah Mundur sebagai Presiden pada Senin 11 Januari"