Berita Bangli

Orang Tua Lebih Senang Anaknya Ikuti Pembelajaran Tatap Muka, Gumi: Terkadang Pikirannya Bercabang

“Kami juga cukup kesulitan mengajar anak-anak dirumah. Karena terkadang pikirannya bercabang, sehingga sulit fokus dengan materi yang diberikan guruny

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Siswa SDN 5 Kawan ketika mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM), Kamis (7/1/2021) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Meningkatnya status kedaruratan Bangli dari zona orange ke zona merah berimbas pada pembatasan sejumlah kegiatan.

Salah satunya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sempat berjalan selama sepekan.

Disisi lain, besar harapan orang tua para siswa, agar proses belajar mengajar (PBM) di sekolah kembali lagi ke PTM.

Salah satunya diungkapkan Gede Gumiliarta.

Pria asal Desa Bangbang, Tembuku itu tidak memungkiri sempat khawatir dengan pelaksanaan PTM awal tahun lalu, terlebih dengan kondisi wabah virus corona saat ini.

Baca juga: Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka, TK Negeri Bangli Terapkan Sistem Sif

Kendati demikian, dengan sejumlah fasilitas protokol kesehatan yang ada di SDN 1 Kawan, pihaknya sedikit lebih tenang, walaupun tetap melengkapi anaknya dengan alat pelindung diri.

Mengenai PBM, Gumi mengaku lebih memilih PTM.

Hal ini lantaran anaknya dinilai lebih fokus belajar, ketimbang mengikuti pembelajaran daring.

“Kami juga cukup kesulitan mengajar anak-anak dirumah. Karena terkadang pikirannya bercabang, sehingga sulit fokus dengan materi yang diberikan gurunya,” ujarnya Kamis (14/1/2021).

Gumi menambahkan, dalam pembelajaran daring anaknya yang duduk di bangku kelas IV SD, lebih sering diajari oleh sang kakak yang duduk di Bangku SMP.

Sebab baik dirinya maupun istri sama-sama bekerja.

Namun tak jarang kedua anaknya belajar sendiri-sendiri, sebab kakaknya juga sibuk apabila pada waktu bersamaan melaksanakan pembelajaran daring.

“Terkadang diajari kakaknya ataupun kami orangnya, dia malah cuek. Berbeda jika guru yang mengajari, karena ada rasa segan,” ungkapnya.

Gumi tak menampik, dirinya sebagai orang tua memiliki peranan penting dalam pendidikan anak.

Hanya saja, ia khawatir jika apa yang disampaikan tidak sesuai dengan pelajaran tersebut.

Baca juga: Bangli Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Ini Persyaratan yang Wajib Dipenuhi

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved