Berita Bangli
Tetap Gelar Pembelajaran Tatap Muka, TK Negeri Bangli Terapkan Sistem Sif
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Bangli, tak hanya digelar pada tingkat SD dan SMP. Tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bangli
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Bangli, tak hanya digelar pada tingkat SD dan SMP.
Tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bangli pun, juga telah menerapkan PTM.
Salah satunya di TK Negeri Bangli.
Sama halnya dengan SD maupun SMP, sekolah yang terletak di Jalan Brigjen I Gusti Ngurah Rai itu mulai menerapkan PTM pada 4 Januari lalu.
Baca juga: Dinas Pendidikan Klungkung Mutasi 109 Guru dari Jenjang TK hingga SMA
Baca juga: Dr Komang Gede Sanjaya Luncurkan Buku Sistem Pendidikan Agama Hindu Berbasis Pasraman
Baca juga: Dua Hari Gelar Sekolah Tatap Muka, 2 SD di Bangli Kembali Terapkan Pembelajaran Daring, Ini Sebabnya
Kepala TK Negeri Bangli, Ni Nengah Trisnawati tidak menampik, jika sesuai edaran Menteri, pelaksanaan PTM untuk Paud baru bisa dilaksanakan pada bulan Maret mendatang.
Namun pihaknya menegaskan jika pelaksanaan PTM di TK Negeri Bangli, merupakan permintaan dari orang tua siswa.
Hal tersebut juga sudah ditindaklanjuti, dan mendapat persetujuan dari komite serta Dinas Pendidikan Bangli.
"Kalau izin resmi sesuai edaran Menteri, memang tidak ada. Karena baru dijadwalkan bulan Maret mendatang. Walau demikian, sudah ada persetujuan dari sejumlah pihak terkait. Termasuk surat pernyataan dari orang tua," ucapnya Jumat (7/1/2021).
Baca juga: Meski 90 Persen Sekolah di Badung Siap Tatap Muka, Tapi Ditunda dengan Berbagai Pertimbangan Ini
Baca juga: Meski 90 Persen Sekolah di Badung Siap Tatap Muka, Tapi Ditunda dengan Berbagai Pertimbangan Ini
Penerapan PTM di TK Negeri Bangli, untuk membiasakan siswa mengenal lingkungan dan gurunya.
Terutama saat kembali ke sekolah secara resmi bulan Maret mendatang.
Kendati telah mendapatkan persetujuan, Trisnawati menegaskan jika pelaksanaan PTM di TK Negeri Bangli tetap menerapkan protokol kesehatan.
Di antaranya orang tua tidak diperkenankan memasuki halaman sekolah, mewajibkan siswa menggunakan alat pelindung diri, hingga membiasakan siswa mencuci tangan sebelum masuk kelas dan saat keluar kelas.
Pihaknya juga menerapkan sistem sif, di mana dalam satu hari hanya dua rombongan belajar (rombel) yang mengikuti PTM, untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan.
"Awalnya saran dari Dinas Pendidikan, agar dalam satu hari maksimal siswa yang masuk ada lima anak per rombel. Namun dengan total delapan rombel, otomatis ada 40 anak termasuk orang tua yang menjemput."
"Sehingga kami khawatir terjadi kerumunan. Akhirnya ditentukanlah sistem sif dalam pelaksanaan PBM," ungkapnya.