Corona di Bali
Vaksinasi Covid-19 Perdana di Bali, Sejumlah Anggota Dewan Tak Ikut Disuntik
Penyuntikan vaksin pertama diperuntukan kepada Gubernur Bali Wayan Koster, dan dilanjutkan dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Bali
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Bali resmi melaksanakan vaksinasi Covid-19 perdana yang digelar di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Sanur Denpasar, Kamis (14/1/2021).
Penyuntikan vaksin pertama diperuntukan kepada Gubernur Bali Wayan Koster, dan dilanjutkan dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Bali.
Selanjutnya, vaksinasi tersebut akan digelar kepada tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan selama ini menangani Covid-19.
Sayangnya, di tengah penyuntikan vaksin tahap pertama dilaksanakan, tidak termasuk Pimpinan DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama dan Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry.
Baca juga: Siagakan Ratusan personel, Dandim Bangli Tegaskan Siap Kawal Distribusi Vaksin Covid-19
Hal ini dikarenakan Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama sudah berusia diatas 60 tahun sehingga tidak mendapatkan prioritas mendapatkan vaksin pada pelaksanaan tahap pertama.
Sebab yang disasar usia dari 18 sampai 59 tahun.
Sementara Nyoman Sugawa Korry yang pernah dirawat karena positif Covid-19 beberapa bulan sehingga tidak perlu mendapat suntikan vaksin.
Selain sejumlah pimpinan dewan di DPRD Bali dari 55 anggota DPRD Bali juga tampaknya ada yang tidak menjadi prioritas saat ini untuk mendapatkan vaksin Covid-19
Selain faktor usia yang sudah mencapai 60 tahun ke atas, anggota DPRD Bali yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 juga tidak akan mendapatkan vaksin.
Seperti pengakuan salah seorang anggota Komisi II DPRD Bali Gusti Bagus Suryadana yang pernah tercatat sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) kemungkinan juga tidak akan divaksin lagi.
"Saat kunjungan keluar daerah saya pernah mengikuti test swab dan hasilnya saat itu positif.
Saya langsung pulang naik bus dan setelah sampai di Bali langsung tes swab lagi di RSBM, hasilnya negatif," katanya.
Menurutnya yang membuat dirinya bingung dan gelisah ketika hasil tes swab dinyatakan positif, karena ada keluarga, dan paling dipikirkan adalah cucu ikut tertular.
"Saya betul-betul bingung saat itu, pikiran saya selalu tertuju pada cucu.
Masalahnya saya setiap hari selalu bersama cucu termasuk tidurnya juga bersama cucu," imbuhnya.
Baca juga: Gubernur Koster dan 15 Pejabat di Provinsi Bali Terima Suntikan Pertama Vaksin Covid-19