Haji Sabar Lolos dari Maut Gempa Mamuju, Mensos Risma Sebut Aksi di Video Viral Bukan Penjarahan

Anak dan cucu salah seorang pengusaha setempat H Sabar, sempat terjebak reruntuhan bangunan pasca gempa susulan.

Editor: Kander Turnip
TRIBUN-TIMUR.COM/NURHADI
Suasana setelah terjadi gempa di Mamuju 

Risma meminta aksi tersebut tidak dianggap penjarahan.

"Sekali lagi itu bukan penjarahan, jangan dianggap penjarahan. Mereka kelaparan," kata Risma Sabtu 16 Januari 2021.

Baca juga: Gempa Sulbar: Umat Hindu di Mamuju Kota Mengungsi di Pura Stana Dewata, 9 Orang Mengalami Luka

Baca juga: UPDATE Gempa Sulbar: Banyak Warga Bali Mengungsi di Pura, Putu Muliati Sebut Sulit Cari Makan

Baca juga: Analisis BMKG terkait Gempa Majene: Dari Gempa Kerak Dangkal hingga Sesar Naik Mamuju

Risma menganggap wajar aksi tersebut karena kondisi di sana memang tidak ada toko yang buka.

"Tidak ada toko makanan buka, mereka semua mengungsi di ketinggian untuk antisipasi gempa susulan," terang Risma.

Bantuan logistik dari pemerintah kata dia memang relatif terlambat karena untuk menuju ke lokasi bencana di jalur utama Makasar - Mamuju terputus akibat tertutup material longsor.

"Jadi yang seharusnya 9 jam harus nambah 6 jam lagi karena harus memutar. Semoga hari ini material longsor di jalur itu bisa dibersihkan," jelasnya. (tribun network/yuda/kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved