Berita Jembrana
Diterjang Banjir Bandang, PDAM Jembrana Rugi Hingga Ratusan Juta Rupiah
Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Ida Bagus Kerta Negara mengatakan, bahwa beberapa infrastruktur PDAM mengalami kerusakan. Sehingga distribusi air pun
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Banjir bandang terjadi di Desa Medewi dan Pulukan Jembrana, pada Jumat 15 Januari 2021 lalu.
Akibat Banjar bandang kerugian ratusan juta diderita oleh warga.
Ternyata tak hanya warga, PDAM juga mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah lebih.
Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Ida Bagus Kerta Negara mengatakan, bahwa beberapa infrastruktur PDAM mengalami kerusakan. Sehingga distribusi air pun mengalami kendala.
Baca juga: Air PDAM Terputus, Polres Jembrana Distribusikan Air Bersih Ke Warga Terdampak Banjir Bandang
Pipa distribusi tidak dapat pagi digunakan akibat terjangan air bah tersebut.
Terutama pipa distribusi di sisi Jembatan Medewi Kecamatan Pekutatan sepanjang 64 meter yang roboh akibat terjangan air disertai hantaman material kayu dan lumpur yang terbawa.
“Pipanya jatuh ke air setelah tiang penyangganya roboh diterjang air. Jadi tidak bisa digunakan lagi.
Bahkan juga bak penampungan di sisi hulu sungai juga dipenuhi lumpur sehingga harus dikuras.
Bak penampungan tingginya tujuh meter.
Saat banjir datang, ketinggian air melebihi tinggi bak tersebut, sehingga lumpur masuk ke dalamnya," ucapnya Rabu 20 Januari 2021.
Ia mengaku, butuh waktu selama dua hari untuk menguras lumpur dengan tujuh pekerja yang menguras.
Secara fungsi, bak itu sangat berperan penting dikarenakan distribusi air di sejumlah desa tergantung pada bak.
Karena itu, pihaknya memprioritaskan untuk membersihkan bak.
Sedangkan untuk sementara waktu, pihaknya melakukan koneksi pipa untuk menyuplai air ke 500 pelanggan.