Berita Jembrana

Air PDAM Terputus, Polres Jembrana Distribusikan Air Bersih Ke Warga Terdampak Banjir Bandang

polisi pun menerjunkan sebuah water canon untuk mendistribusikan air bersih ke warga Banjar Pasar dan Banjar Pulukan Desa Pulukan Kecamatan Pekutatan.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Made Angga
Distribusi Air Oleh Polres Jembrana ke pemukiman warga, Senin 18 Januari 2021 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Banjir bandang melanda sekitar tiga lokasi di Kecamatan Pekutatan. Ada tiga Banjar yang terkena dampak dan paling parah di Banjar Loloan Desa Medewi.

Dua banjar lain ialah Banjar Pasar dan Banjar Pulukan Desa Pulukan Kecamatan Pekutatan.

Dari tiga banjar ini, polisi pun menerjunkan sebuah water canon untuk mendistribusikan air bersih ke warga.

Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol I Wayan Sinaryasa, mengatakan, pembagian air bersih dilakukan pihaknya Senin 18 Januari mulai sekitar pukul 13.00 WITA.

Air bersih dibagikan kepada warga Desa Medewi yang terdampak banjir bandang.

Baca juga: Rumahnya di Pekutatan Jembrana Hanyut Diterjang Banjir Bandang, Misbah Sebut Kerugian Rp 250 juta

Baca juga: 10 KK Terdampak Banjir Bandang di Jembrana Bali Direlokasi ke Tenda Darurat 

Baca juga: Bupati Terpilih Nengah Tamba Kunjungi Warga Terdampak Banjir Bandang di Pekutatan Jembrana

Dimana akibat banjir bandang membuat saluran air PDAM terputus dan diperkirakan paling cepat dua minggu ke depan baru bisa beroprasi.

“Kami bagikan air bersih selama dua pekan ke depan, karena perbaikan diperkirakan selesai sekitar dua minggu ke depan,” ucapnya.

Sinar menyebut, beberapa lokasi yang terdampak banjir itu ialah di banjar delod bale agung, Banjar Delod Setra, Banjar Loloan dan Banjar Pesinggahan Desa Medewi.

Kendaraan yang dipergunakan Water canon Polres Jembrana yang berisikan sekitar 7.000 liter air yang diambil dari PDAM.

Pihaknya akan terus mensuplai air bersih karena itu menjadi kebutuhan warga untuk MCK.

“Ya kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi beban warga yang terdampak banjir,” ungkapnya.

Sementara itu, Perbekel Medewi. I Nengah Wirama mengakui di wilayahnya memang sedikit warga yang memiliki sumur.

Selama ini menghandalkan air PDAM dan air swadaya bantuan dari Pamsimas.

Wilayah pinggiran Banjar Pesinggahan sampai perbatasan Banjar Loloan mengandalkan PDAM, yang lainnya air pipasinasi.

Secara menyeluruh sekarang akses pipanya terputus.

Baca juga: Polres Dibantu BPBD Jembrana Bersih-Bersih Pantai Medewi Pasca Banjir Bandang

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved