Toko Senjata di AS Diserbu Pembeli Jelang Pelantikan Presiden Joe Biden, Ini Yang Dikhawatirkan
Diungkapkan oleh para pemilik toko bahwa, toko mereka diserbu pembeli menjelang pengambilan sumpah jabatan Biden
Pencurian yang mengkhawatirkan terjadi saat FBI memperingatkan kekerasan bersenjata di seluruh AS menjelang pelantikan Biden.
Kendaraan itu disiapkan untuk tangani protes "ekstensif" ketika presiden baru dilantik pada 20 Januari.
Bagai Zona Perang
Saat ini ibu kota kota Amerika Serikat (AS) Washington DC dijaga ketat aparat keamanan.
Pelantikan Joe Biden, dan segala sesuatunya tengah dipersiapkan oleh negeri adidaya tersebut.
Situasi ini terlihat berbeda karena pengamanan dibuat layaknya zona perang.
Diantaranya tidak boleh ada kerumunan massa, dan pandemi virus corona membuat kursi-kursi tamu pelantikan harus diberi jarak.
Acara pengambilan sumpah Joe Biden sebagai presiden ke-46 AS tampaknya akan berada dalam situasi berbeda dari pelantikan-pelantikan sebelumnya.
Washington DC biasanya dipenuhi ratusan ribu orang mulai dari selebriti, sosialita, hingga warga lokal, tetapi kini sangat sepi jelang hari besar Biden.
Kantor berita AFP mewartakan, ini adalah pengamanan terketat di Washington DC sejak serangan 11 September 2001.
Bukan tanpa alasan, karena sebelumnya terjadi kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari oleh massa pro-Trump, yang menghambat peresmian kemenangan Joe Biden di pilpres AS.
Lockdown kota Sejak pendukung Trump menyerbu Capitol pada 6 Januari, aparat keamanan semakin siaga atas ancaman apa pun yang mengintai Biden serta pendukungnya.
Menjelang pelantikan, akses sebagian besar lalu lintas ke Washington DC diblokir.
Selama dua hari jembatan utama menuju ke sana juga ditutup.
Gedung Capitol, Gedung Putih, dan gedung-gedung utama lainnya akan dibarikade dan dijaga lebih dari 20.000 personel Garda Nasional bersenjata.