Corona di Bali
Ini Syarat-syarat Bagi Orang yang Akan Donorkan Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19
dr. Ni Kadek Mulyantari, selaku Kepala UTD (unit transfusi darah) RSUP Sanglah berikan penjelasan terkait persyaratan apa saja yang harus diikuti
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
"Untuk saat ini ketersediaan stok plasma konvalesen di UTD RSUP Sanglah yang tersedia yaitu golongan darah O sebanyak lima kantong dan golongan darah A sebanyak dua kantong.
Baca juga: Menteri Airlangga Hartarto Donor Plasma Konvalesen Covid-19, Wujud Syukur Sembuh dari Corona
Intinya antara kebutuhan dengan penyiapan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 masih seimbang," tutupnya.
Dipastikan Aman
Ketika ditemui, dr. Ni Kadek Mulyantari, selaku Kepala UTD (unit transfusi darah) RSUP Sanglah mengatakan bahwa, masyarakat yang sudah pernah terpapar Covid-19 dan yang sudah sembuh agar tidak takut mengikuti kegiatan donor plasma Konvalesen.
"Kami sangat berharap bagi teman-teman yang sudah sembuh dari Covid-19 agar melakukan pendonoran plasma konvalesen ini.
Dikarenakan hal tersebut dapat membantu teman-teman yang masih berjuang melawan Covid-19.
Bahkan sebelum melakukan pendonoran, kami akan melakukan skrining terlebih dahulu dan jika tidak sesuai maka kami tidak akan memaksakan untuk mengikuti pendonoran," jelasnya pada, Kamis 21 Januari 2021.
Ia juga menambahkan, untuk sementara ini ini penyintas Covid-19 yang sudah melakukan donor plasma konvalesen, masih aman-aman saja karena syarat-syarat sudah terpenuhi, jadi keselamatan serta kesehatan pendonor tetap dijaga juga.
Selain itu, seorang dokter yang juga sebagai penyintas Covid-19, dr. I Made Dwiguna Antara melakukan pendonoran plasma konvalesen pada hari ini di RSUP Sanglah.
Dan ketika diwawancarai, ia mengatakan merasa bangga dan senang karena dapat membantu penanganan Covid-19.
"Saya merasa bangga karena dapat membantu dan turut serta dalam penanganan Covid-19, dimana salah satu pengobatannya menggunakan plasma konvalesen.
Motivasi saya ingin membantu penderita-penderita Covid-19 yang memerlukan plasma," kata, dr. Dwiguna.
Sebelumnya ia pernah terinfeksi Covid-19 pada bulan September tahun 2020 lalu dan dengan gejala Covid-19 pada umumnya. (*)