Berita Badung
Tercatat Dari Tahun 1973 Sudah Ada 4 Paus Yang Terdampar di Seputaran Pantai Batu Belig Bali
Kejadian paus terdampar ternyata tidak kali pertamanya terjadi di wilayah pantai Batu Belig. Bahkan tercatat sudah ada sebanyak 4 kali paus terdampar
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Kejadian paus terdampar ternyata tidak kali pertamanya terjadi di wilayah pantai Batu Belig.
Bahkan tercatat sudah ada sebanyak 4 kali paus terdampar di aral pantai tersebut.
Paus terdampar diprediksi karena adanya angin barat yang menyebabkan paus terus terombang ambing hingga menepi di Pantai Batu Belig.
Kendati demikian, setiap adanya paus terdampar pasti langsung diatensi dan dievakuasi, lantaran baunya sangat menyengat.
"Seingat kami dari tahun 1973 sudah 4 kali ada penomena paus terdampar di pantai Batu Belig," ujar Lurah Kerobokan Kelod, I Made Wistawan Kamis, 21 Januari 2021.
Baca juga: Bangkai Paus Dengan Panjang 13,8 Meter Terdampar di Pantai Batu Belig Bali
Baca juga: Lumba-lumba Sepanjang 1,3 Meter Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Rambut Siwi
Baca juga: Viral Bule Terdampar di Bali Karena Pandemi Covid-19, Tak Bisa Pulang, Begini Kisahnya
Pihaknya mengatakan, kemungkinan air laut mengarah ke pantai yang ada di Badung, sehingga paus tersebut terdampar.
Penemuan paus tersebut, awalnya dilihat saat usai membersihkan sampah di bibir pantai.
"Ikan terlihat di tengah laut, awalnya kami tidak mengetahui itu ikan atau apa. Setelah terus mendekat, baru berani memastikan ikan tersebut adalah ikan paus," katanya.
Lanjut dijelaskan ikan tersebut sudah ada sekitar pukul 07.00 wita. Selanjutnya ikan tersebut dibawa arus untuk keluar pantai.
Akhirnya pada pukul 10.00, bangkai ikan paus terdampar di pinggir pantai Batu Belig atau tepatnya di depan Hotel W.
"Ya, ada sekitar pukul 10.00, ikan paus itu terdampar di bibir pantai," jelasnya
"Panjang ikan ini ada sekitar 13 meter dengan lebar 4 meter. Kalau untuk jenis ikan pausnya kami belum tahu, karena masih diteliti," imbuhnya.
Dengan adanya ikan yang terdampar tersebut, pihaknya juga langsung berkoordinasi dengan dinas terkait.
Yakni Dinas Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, BPBD Badung, dan ada juga dari Dinas, Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Bali, TNI/ Polri dan instansi terkait lainnya.
"Kami anggap ini hal yang sepele tapi pengerjaan untuk evakuasi berat sekali. Sehingga dibutuhkan pengerjaan atau penanganan yang berat " bebernya.
Baca juga: Ikan Hiu Tutul Terdampar Gegerkan Warga Pesisir Pantai Candidasa Karangasem, Ditemukan Sudah Mati
Baca juga: Berturut-turut, 2 Paus Sperma Ditemukan Terdampar di Perairan Selatan Bali, Ini Tanggapan Dirjen PRL
Baca juga: Berat 1,5 Ton, Petugas Masih Berupaya Evakuasi Pengembalian Hiu Tutul yang Terdampar ke Laut Lepas
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, setelah ikan terdampar, DLHK Badung langsungmengevakuasi ikan paus tersebut dengan menggunakan alat berat.
Ikan paus tersebut dengan dikubur bangkainya di pantai Batu Belig.
"Karena lokasinya penguburannya dataran yang cukup tinggi dan kecil kemungkinan akan dikikis kembali oleh ombak. Sekitar pukul 12.30 DLHK Badung menurunkan tiga alat berat. Yakni 1 ekskavator dan 2 loader untuk menggali dan mengubur bangkai paus tersebut," sambung I Made Alit Juni Setiawan yang merupakan Kepala Lingkungan Batu Belig Kauh.
Pada saat evakuasi paus tersebut mengeluarkan bau yang tak sedap.
Kemudian, pada pukul 13.20 proses evakuasi bangkai paus telah selesai dilaksanakan.
“Penguburan ini juga sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Masyarakat juga menginginkan seperti ini, biar tidak bau berkepanjangan. Dengan mempertimbangkan kedalaman dan tidak mengganggu pencemaran juga," jelasnya.
Di singgung mengenai ritual, pihaknya mengaku tidak ada ritual khusus, namun sementara hanya dilakukan penguburan saja.
"Penguburan saja baru, tidak ada ritual," tungkasnya. (*)
Baca juga: Berat 1,5 Ton, Petugas Masih Berupaya Evakuasi Pengembalian Hiu Tutul yang Terdampar ke Laut Lepas