Berita Tabanan
Hujan Deras, Pohon Tumbang Timpa Sekolah dan Rumah Warga di Tabanan Bali
Hujan Deras, Pohon Tumbang Timpa Sekolah dan Rumah Warga di Tabanan Bali
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Sebuah rumah dan sekolah tertimpa pohon tumbang di Banjar Taman Surodadi, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Tabanan, Jumat 22 Januari 2021.
Kerugian yang ditimbulkan oleh kerusakan tersebut ditaksir mencapai Rp 35 Juta.
Proses evkausi sudah dilakukan aparat dan masyarakat setempat serta Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tabanan.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa pohon tumbang tersebut terjadi sekitar pukul 05.15 Wita.
Saat itu, hujan deras baru saja berhenti di Tabanan.
Sebelum kejadian, seorang saksi, Imam Safii (46) warga setempat usai sembahyang kemudian menyapu halaman.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG 22 Januari 2021, Bali Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Tak berselang lama, ia tiba-tiba saja mendengar suara yang begitu keras di sekitarnya.
Ternyata, sebuah pohon jenis piling tumbang hingga mengenai sebuah sekolah taman kanak-kanak (TK) Khotijah pada bagian atas serta sebuah rumah warga bagian atas.
Diduga pohon tersebut tumbang akibat dari hujan deras yang mengguyur dan mengikis perlahan akar dari pohon tersebut.
"Satu pohon tumbang mengenai sekolah dan rumah di Abiantuwung," ujar Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia, Jumat 22 Januari 2021.
Dia melanjutkan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Namun kerugian material diperkirakan Rp 35 Juta dengan rincian kerusakan pada sekolah Rp 15 Juta sedangkan pada rumah warga sekitar Rp 20 Juta.
"Evakuasi sudah dilaksanakan oleh masyarakat dibantu petugas dari TNI, Polsek Kediri dan tim reaksi cepat BPBD Tabanan," tandasnya.
Senderan Jebol
Sementara itu, senderan bangunan bengkel dengan tinggi sekitar 15 meter di Lingkungan Peladung, Kelurahan Padang Kerta, Karangasem, Bali jebol akibat longsor, Kamis 21 januari 2021.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dan luka. Pemilik bangunan, Ni Putu Adi Susanti, mengalami kerugian materiil hingga ratusan juta.
Ni Putu Adi Susanti menjelaskan, senderan amblas sekitar pukul 10.00 Wita.
Saat itu suasana di bengkel sepi. Mekanik serta buruh lainnya bekerja di bangunan sebelah barat.
Saat kejadian buruh berlarian. Suara senderan amblas sangat keras. Dan material yang tergerus volumenya lumayan banyak.
Baca juga: Lewati Jalan Berkabut dan Hujan Lebat, Taksi Online Nyungsep ke Sawah di Tampaksiring Gianyar Bali
"Sehari sebelum kejadian, saya sempat mebanten di sedahan karang. Saya melihat ada retak - retak dibagian lokasi kejadian.
Katanya, pegawai saya berlarian untuk menyelamatkan dirinya. Mereka khawatir ambrolnya meluas," ungkap Ni Putu Adi Susanti.
Pihaknya menduga, amblasnya senderan bengkel kemungkinan dipicu karena terkikisnya tanah senderan dibawah oleh aliran sungai.
Mengingat di bawah senderan ada sungai. Biasanya saat hujan datang, aliran sungai deras.
Sehingga tanah di bawah dengan cepat terkikis karena alirannya cukup deras.
Akibat kejadian tersebut, Ni Putu Adi Susanti mengaku alami kerugian sekitar Rp 200 juta.

Beberapa peralatan dan kendaraan pegawai ikut jatuh ke bawah.
Satu diantaranya empat unit sepeda motor, sepeda, mesin cuci, dan peralatan bengkel untuk servis kendaraan dan beberapa barang bekas lainnya.
"Perkiraan kerugian sekitar Rp 200 juta. Untuk biaya perbaikanya lumayan banyak, tak sedikit. Tapi mau gimana lagi. Namanya musibah datang tak disangka-sangka," tambahnya.
Sekitar lokasi senderan yang amblas terdapat beberapa bangunan.
Diantaranya gudang barang, tempat service, dan jemuran.
Pantauan di lapangan, pegawai mengevakuasi barang yang ikut amblas menggunakan alat bengkel.
Sepeda motor serta mesin cuci bisa dievakuasi dengan alat seadanya.
Mereka mengambil barang yang tergerus dengan hati - hati. Mengingat senderan yang amblas kondisi tanah masih labil. (mpa/ful)