Pilpres Amerika Serikat

Profil Joe Biden: Presiden AS Tertua, Pertama dari Delaware dan Kedua Beragama Katolik

Dia menjadi kandidat pertama yang mengalahkan presiden yang masih duduk di Gedung Putih sejak Bill Clinton kalahkan George HW Bush pada tahun 1992.

Editor: DionDBPutra
Tangkap layar Kompas TV
Joe Biden mengucapkan sumpah saat dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat di Washington DC Rabu 20 Januari 2021. 

Biden menulis memoarnya Promise Me, Dad pada tahun 2017 dan mengikuti tur buku. Biden memperoleh 15,6 juta dolar AS pada tahun 2017.

Pada tahun 2018, ia menyampaikan pidato menawan untuk teman dekatnya John McCain, senator AS dari Arizona. Dia memuji pelukan McCain terhadap cita-cita Amerika dan persahabatan bipartisan.

Joe Biden tetap berada di mata publik Amerika Serikat, mendukung kandidat sambil terus mengomentari politik, perubahan iklim, dan kepresidenan Donald Trump yang sedang berlangsung.

Dia juga terus berbicara untuk mendukung hak-hak LGBT, melanjutkan advokasi tentang masalah yang menjadi fokusnya selama masa jabatannya sebagai wakil presiden.

Pada tahun 2019, Joe Biden dan istrinya melaporkan aset mereka telah meningkat menjadi antara 2,2 juta dan 8 juta dolar AS, berkat ceramah dan kontrak untuk menulis satu set buku.

Kampanye presiden 2020

Antara 2016 dan 2019, media Amerika Serikat sering menyebut Joe Biden sebagai calon presiden pada 2020. Ketika ditanya apakah dia akan ikut, Joe Biden memberikan jawaban yang bervariasi dan ambivalen.

Cukup sering Joe Biden berkata,  "jangan pernah katakan tidak pernah". Sungguh bahasa seorang politisi kawakan.

Kadang dia berkata tidak melihat skenario dia akan mencalonkan diri lagi, tetapi beberapa hari kemudian, dia mengatakan, "Saya akan mencalonkan diri jika saya bisa berjalan."

Sebuah komite aksi politik yang dikenal sebagai Time for Biden dibentuk pada Januari 2018, mengusahakan agar Biden dapat ikut serta dalam perlombaan menuju Gedung Putih.

Joe Biden mengatakan dia akan memutuskan ikut mencalonkan diri atau tidak pada Januari 2019, tetapi tidak membuat pengumuman pada saat itu.

Teman-teman dekatnya mengatakan dia "sangat dekat untuk mengatakan ya" tetapi prihatin tentang pengaruh pencalonan presiden terhadap keluarga dan reputasinya, perjuangan penggalangan dana dan persepsi tentang usianya yang sepuh dan sentrisme relatifnya.

Di sisi lain, Joe Biden mengaku didorong untuk menjalankan tanggung jawabnya bagi negara, terutama melihat kinerja pemerintahan Trump yang kurang memuaskan.

Apalagi calon Demokrat lainnya minim pengalaman dalam hal kebijakan luar negeri. Itulah yang membuat Joe Biden akhirnya memutuskan siap maju.

Ia meluncurkan kampanyenya menuju Gedung Putih pada 25 April 2019. Genderang perang melawan Trump bergaung.

Pada September 2019, dilaporkan bahwa Trump telah menekan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki dugaan pelanggaran oleh Joe Biden dan putranya Hunter Biden.

Baca juga: Profil Joe Biden: Pria yang Sangat Mengasihi Keluarganya

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved