Berita Buleleng

Jejak Cahaya di Langit Bali dan Dentuman Keras, LAPAN: Kemungkinan Meteor Besar Jatuh Dekat Buleleng

Hal ini memperbesar kemungkinan bahwa kejadian yang teramati di Buleleng berkaitan dengan benda alamiah. Meteor berukuran besar atau dikenal juga

Pixabay/Free-Photos
Ilustrasi meteor jatuh. Meteor berukuran besar atau dikenal juga sebagai bolide atau fireball bisa jadi masuk ke atmosfer, terbakar, dan jatuh di dekat Buleleng. 

Ia juga mendapatkan kabar dari masyarakat terlihat meteor jatuh dan lain sebagainya.

Namun, BMKG yang memiliki kewenangan kegempaan mengonfirmasi bahwa suara ledakan tersebut bukan merupakan akibat gempabumi.

Menurutnya, untuk alat sensor itu sensitif terhadap banyak hal.

Bisa karena gempabumi, gunung api, nuklir semua itu bisa tercatat.

Tapi, ada klasifikasinya untuk menentukan sinyal seismik gempabumi atau sinyal yang lain.

"Dari pola di seismogramnya ini kita bisa lihat, kenapa kita bisa bilang ini bukan gempabumi karena beberapa sensor yang terdekat dari sensor Singaraja ini tidak mencatat rekaman tersebut juga. Jadi hanya satu sensor saja yang merekam getaran yaitu Singaraja," paparnya.

Ia menambahkan durasi getaran yang tercatat pada sensor itu kurang lebih 20 detik dan kalau disetarakan dengan magnitudo setara dengan 1,1 magnitudo.

Kesaksian Warga

Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, suara dentuman itu terdengar hingga di sejumlah wilayah Buleleng.

Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana mengaku mendengar jelas suara dentuman itu  sebanyak satu kali.

Kala itu, Pariadnya tengah menerima sejumlah tamu di kediamannya.

Hingga tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara dentuman yang cukup keras, sebanyak satu kali.

Sontak ia pun bergegas mengecek keadaan sekitar.

"Awalnya saya kira ada kebakaran, atau SPBU yang meledak. Namun sampai sekarang tidak ada informasi terjadinya kebakaran. Warga sekitar juga sempat  mendengar dentuman itu. Semua bertanya-tanya ada apa," jelasnya. 

Selain Perbekel Pariadnyana, suara dentuman itu juga didengar oleh salah satu nelayan asal Banjar Dinas Segara, Desa Kubutambahan, Komang Wagiastra (53).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved