Liga Inggris

Gary Neville Sebut Frank Lampard Masuk Jebakannya Sendiri Sehingga Dipecat Chelsea

Lampard sudah mengeluarkan banyak uang untuk mendatangkan para pemain muda. Namun, kinerja klub berjulukan The Blues itu tak kunjung menjulang.

Editor: DionDBPutra
AFP/JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES EUROPE via KOMPAS.COM
Ekspresi Frank Lampard seusai laga Chelsea vs Tottenham pada pekan ke-27 Liga Inggris musim 2019-2020. Chelsea memecat Frank Lampard dari kursi pelatih pada Senin 25 Januari 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, LONDON - Mantan pemain bintang Manchester United Gary Neville menyebut Frank Lampard masuk jebakan sendiri sehingga dipecat Chelsea 25 Januari 2021.

Menurut Gary Neville, Lampard sudah mengeluarkan banyak uang untuk mendatangkan para pemain muda. Namun, kinerja klub berjulukan The Blues itu tak kunjung menjulang.

Neville mengatakan Frank Lampard mestinya sadara bahwa ekspektasi pemilik klub Chelsea Roman Abramovich dan dewan pengurus klub pasti tinggi setelah menghabiskan banyak uang transfer.

"Lampard melakukan pekerjaan hebat pada musim pertamanya. Setelah itu, Lampard dan Chelsea mulai belanja banyak pemain," kata Neville dikutip dari situs Sky Sports hari Selasa 26 Januari 2021.

Baca juga: Chelsea Pecat Lampard, Jose Mourinho Sangat Sedih dan Menyebut Sepak Bola Sungguh Kejam

Baca juga: Frank Lampard Curahkan Isi Hati Setelah Dipecat Chelsea, Tuchel Calon Kuat Penggantinya

"Uang transfer selalu mendatangkan lebih banyak ekspektasi. Kita semua tahu apa yang akan terjadi di Chelsea ketika ekspektasi sangat tinggi. Mereka pasti ingin hasil yang instan," kata Gary Neville.

"Chelsea selama bertahun-tahun memiliki pendekatan yang sama ke semua pelatih. Frank Lampard juga pasti sudah tahu hal itu ketika menerima tawaran dari Chelsea," kata Gary Neville.

"Inkonsitensi Chelsea dalam enam pekan terakhir membuat Lampard harus kehilangan pekerjaan. Dari pandangan pribadi, saya tidak terkejut dengan hal itu ( pemecatan Frank Lampard )," demikian Gary Neville.

Memang penunjukan Lampard saat itu sempat dipertanyakan banyak pihak. Sebab pengalaman Frank Lampard sebagai pelatih masih minim.

Dia baru setahun melatih Derby County dengan prestasi finalis play-off, kasta kedua Liga Inggris, Divisi Championship pada musim 2018-2019.

Pada musim pertama di Chelsea Lampard membawa Chelsea finis di urutan empat Liga Inggris dan menjadi runner-up Piala FA musim 2019-2020.

Kunci i keberhasilan Lampard pada musim pertamanya adalah memberi kesempatan bermain kepada banyak pemain muda.

Mason Mount, Billy Gilmour, Reece James, dan Tammy Abraham adalah empat pemain muda yang sering mengisi starting line up Chelsea.

Nah pada musim kedua Chelsea mengeluarkan banyak uang untuk belanja pemain. Lampard menghabiskan lebih dari 300 juta pounds atau lebih dari Rp 5 triliun untuk mendatangkan delapan pemain baru.

Mereka antara lain Kai Havertz, Ben Chilwell, Timo Werner, Hakim Ziyech, dan Christian Pulisic.
Namun kehadiran pemain itu tidak meningkatkan kinerja Chelsea. Itulah sebabnya Frank Lampard didepak meskipun kontraknya masih tersisa enam bulan.

Terima Kasih kepada Abramovich

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved