Liga Inggris

Gary Neville Sebut Frank Lampard Masuk Jebakannya Sendiri Sehingga Dipecat Chelsea

Lampard sudah mengeluarkan banyak uang untuk mendatangkan para pemain muda. Namun, kinerja klub berjulukan The Blues itu tak kunjung menjulang.

Editor: DionDBPutra
AFP/JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES EUROPE via KOMPAS.COM
Ekspresi Frank Lampard seusai laga Chelsea vs Tottenham pada pekan ke-27 Liga Inggris musim 2019-2020. Chelsea memecat Frank Lampard dari kursi pelatih pada Senin 25 Januari 2021. 

Keduanya pun telah bertemu sebagai pelatih klub masing-masing sebanyak lima kali sejak musim 2018-2019, berawal dalam babak ketiga Piala Liga Inggris saat Mourinho masih melatih Manchester United.

Frank Lampard masih memegang rekor pertemuan dengan meraih tiga kemenangan atas tim yang ditangani Mourinho dalam periode tersebut.

Adapun pertemuan terakhir antara kedua pelatih tersebut terjadi pada November 2020, ketika Tottenham bermain imbang melawan Chelsea di Stadion Stamford Bridge.

Calon Kuat Thomas Tuchel

Sementara itu, pelatih asal Jerman, Thomas Tuchel, menjadi calon terkuat pengganti Frank Lampard di Chelsea.

Kabar kedekatan antara Thomas Tuchel dan Chelsea terdengar setelah Frank Lampard resmi dipecat dari kursi kepelatihan klub berjulukan The Blues tersebut.

Pakar transfer terkemuka, Fabrizio Romano, bahkan menyebut Thomas Tuchel telah sepakat menjadi penerus Frank Lampard di klub milik Roman Abramovich.

"Thomas Tuchel adalah manajer baru Chelsea setelah Lampard dipecat. Pengumuman diperkirakan segera. Kesepakatan telah dicapai," tulis Fabrizio Romano pada akun Twitter pribadinya, Senin 25 Januari 2021.

Kabar ini membuka peluang reuni antara tiga pelatih yang pernah saling berhadapan di Bundesliga, kasta tertinggi Liga Jerman.

Mereka adalah Thomas Tuchel, Pep Guardiola, dan Juergen Klopp. Ketiga pelatih itu kali terakhir bersaing di Bundesliga pada musim 2013-2014, saat Thomas Tuchel masih berjuang bersama Mainz 05, sedangkan Pep Guardiola dan Juergen Klopp masing-masing menukangi Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund.

Melihat data persaingan kala itu, Thomas Tuchel menjadi bulan-bulanan Pep dan Klopp. Bersama Mainz 05, Thomas Tuchel selalu menelan kekalahan saat bersua dua pelatih kawakan tersebut.

Thomas Tuchel tak kuasa membendung dominasi Dortmund dan Bayern. Dia pun harus puas membawa Mainz 05 finis di peringkat ketujuh klasemen Bundesliga musim 2013-2014.

Adapun Pep Guardiola ketika itu berhasil membawa Bayern Muenchen finis di puncak klasemen.

Juergen Klopp dan Dortmund menduduki peringkat kedua dengan selisih 19 poin dari Bayern Muenchen. Kelemahan Thomas Tuchel di hadapan Pep dan Klopp tidak hanya terlihat pada musim 2013-2014.

Apabila melihat rekor pertemuan secara menyeluruh, Thomas Tuchel sering dibuat kewalahan oleh Pep dan Klopp.

Di hadapan Pep, Thomas Tuchel menelan empat kekalahan dan satu hasil imbang dari lima pertemuan. Sementara ketika bersua Klopp, Thomas Tuchel hanya memetik dua kemenangan dari total 14 laga.

Pelatih kelahiran Krumbach itu menderita sembilan kekalahan dan tiga hasil imbang pada 11 pertemuan lainnya. Bagi Thomas Tuchel, catatan ini perlu menjadi perhatian khusus.

Dia akan kembali menghadapi kecerdikan Pep dan daya juang Klopp saat resmi berkarier di Premier League bersama Chelsea.

Chelsea pun harus mewaspadai rekor buruk Tuchel kala beradu taktik dengan Pep di Manchester City dan Klopp di Liverpool.

Bukan mustahil Thomas Tuchel akan memperpanjang rekor buruk ketika menukangi Timo Werner dkk.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Uang Besar Masalah Besar di Chelsea, Lampard Pun Terjerat Jebakan...

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved