Berita Denpasar

PPKM dan PKM Denpasar Terkesan Formalitas, Terapkan Dobel Strategi Tapi Kasus Positif Makin Tinggi

PPKM dan PKM Denpasar Terkesan Formalitas, Terapkan Dobel Strategi Tapi Kasus Positif Makin Tinggi

Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Rizal Fanany
Anggota Linmas dan Pecalang melaksanakan penertiban penggunaan masker sekaligus pemantauan protokol kesehatan terkait PPKM di kawasan Desa Adat Panjer, Denpasar, Senin, 18 Januari 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menerapkan dua strategi sekaligus dalam penanganan Covid-19 di awal tahun ini.

Selain menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah pusat, juga menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang menyasar hingga tingkat banjar/dusun.

Namun dua minggu penerapan PPKM dan seminggu PKM tingkat banjar/dusun, kasus positif Covid-19 di Denpasar justru makin tinggi.

Bahkan mencapai 200 lebih kasus per hari atau setengah jumlah kasus di Bali.

Anggota DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya dan AA Susruta Ngurah Putra, pun menyoroti efektivitas PPKM maupun PKM ini.

Anggota dewan menilai PPKM dan PKM tidak efektif menekan kasus positif, dan terkesan hanya formalitas.

Agus Wirajaya dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyebut Pemkot Denpasar kaya program, namun miskin implementasi. Banyak program yang dibuat, tapi pelaksanaan di lapangan tak optimal.

Gede Wijaya: Tidak Benar PPKM Hanya Formalitas, Kita Sudah Berusaha Maksimal

Pemkot Denpasar Sebut PPKM Bukan Formalitas, Dewa Rai: Pemerintah Bersungguh-sungguh Turunkan Kasus

“Hal ini saya amati dari berbagai program telah dilakukan mulai dari PPKM, PKM, pembentukan satgas penanggulangan Covid sampai tingkat desa/kelurahan bahkan melibatkan desa adat, penyemprotan desinfektan secara massif. Tapi faktanya peningkatan jumlah masyarakat yang terjangkit Covid-19 semakin meningkat. Ini menunjukkan ada yang kurang tepat atau tidak terlaksana dengan optimal di tingkat implementasi dari program yang diterapkan,” kata Agus saat diwawancarai Tribun Bali, Kamis 28 Januari 2021.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, terjadi penambahan 133 kasus positif Covid-19 pada Kamis 28 Januari 2021.

Sementara kasus sembuh bertambah 107 orang. 

Sehari sebelumnya, Rabu 27 Januari 2021, tercatat kasus positif Covid-19 harian di Kota Denpasar sebanyak 242 orang. Sementara pasien sembuh sebanyak 70 orang. 

Sementara pada Selasa 26 Januari 2021, terjadi penambahan kasus positif sebanyak 205 orang. Adapun pasien sembuh bertambah sebanyak 97 orang dan 2 pasien dinyatakan meninggal dunia. 

Secara kumulatif kasus positif di Denpasar tercatat 7.349 kasus, angka kesembuhan pasien 6.070 orang  (82,60 persen), meninggal dunia 137 orang (1,86 persen), dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 1.142 orang (15,54 persen).

Susruta pun mempertanyakan keefektifan dari penerapan PPKM dan PKM ini.

“Saya mempertanyakan efektivitas PPKM ini karena kasusnya masih tinggi sampai sekarang,” katanya saat diwawancarai terpisah, Kamis kemarin.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved