Berita Bali
Sandiaga Rela Anggaran Kemenparekraf Dipotong Untuk Program Vaksinasi, Tapi Bali Jadi Prioritas
"Saya tahu teman-teman punya harapan tinggi dan semuanya berharap ada kelonggaran (penerapan PPKM) tapi saya ingatkan bahwa kita ditengah pandemi haru
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Noviana Windri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dihari ketiganya atau hari Sabtu tanggal 30 Januari berkantor berkantor di Bali mengunjungi pusat belanja oleh-oleh diantaranya Krisna Oleh-oleh cabang By Pass Ngurah Rai dan The Keranjang.
Dalam kunjungannya ke Krisna Oleh-oleh, Menparekraf Sandiaga bertemu langsung sejumlah pelaku UMKM yang menjual produknya di Krisna Oleh-oleh.
Mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan keluhan atau apa yang dialaminya karena dampak pandemi Covid-19 secara singkat langsung dihadapan Menparekraf.
"Saya bukan kunjungan ini sebetulnya saya sudah berkantor di Bali untuk merasakan dan mendengar seperti ini," ujar Menparekraf Sandiaga usai mendengarkan curhatan beberapa pelaku UMKM di Krisna Oleh-oleh.
Tadi saya sudah mencatat beberapa hal, saya tidak muluk-muluk karena saya juga pengusaha.
"Saya tahu teman-teman punya harapan tinggi dan semuanya berharap ada kelonggaran (penerapan PPKM) tapi saya ingatkan bahwa kita ditengah pandemi harus beradaptasi. Dan tadi saya lihat protokol kesehatannya sudah cukup ketat dan disiplin kit tingkatkan terus," papar Menteri Sandiaga.
Pemerintah mendorong 3T dan 3M untuk masyarakat, 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment lalu sekarang ada vaksin.
Menparekraf sedang melobi pemerintah pusat untuk memberikan prioritas vaksinasi khusus untuk daerah yang sangat bergantung pada pariwisata dan salah satunya Bali.
"Jadi ada Rp 350 miliar yang dipotong dan dihemat oleh Kementerian Keuangan. Saya bilang saya rela kalau dipotong selama program vaksinasi itu ditujukan untuk daerah pariwisata dan ekonomi kreatif dan Bali lah prioritas utama kita," ungkapnya.(*)