Serba serbi
Banyu Pinaruh, Makna Suci Pembersihan Diri Setelah Saraswati
Setelah Hari Raya Saraswati, yang dirayakan pada Sabtu 30 Januari 2021, maka hari ini, Minggu 31 Januari 2021, adalah perayaan banyu pinaruh.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Kemenyan itu penting untuk menghilangkan kuman," tegas ida rsi.
Setelah jadi cukup banyak, air itu kemudian ditambahkan dengan bunga-bungaan agar semakin harum.
Pandan arum juga boleh. Cempaka dan bunga lainnya, sangat memberikan vibrasi indah nan positif.
Beliau menjelaskan, dengan adanya keindahan dan kebersihan dalam diri.
Maka ilmu pengetahuan akan menjadi baik dan berguna dalam mengantarkan umat ke hal yang bijaksana. Sehingga esensi dari semua urutan hari raya dalam Agama Hindu, memang memiliki makna tersendiri dan saling berkaitan.
Tidak lupa beliau memberitahu, agar umat sembahyang di pamerajan masing-masing. Memohon tuntunan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Sebelum Saraswati, adalah hari Watugunung Runtuh Kajeng Kliwon Pamelas Tali.
Hari di mana kebodohan dan keserakahan jatuh dan kalah. Setelah itu, datanglah hari Saraswati, hari di mana ilmu pengetahuan turun ke bumi melalui Weda.
Mengisi nurani dan akal pikiran manusia dengan kecerdasan, agar tidak mudah dibodohi, dibohongi, dan diarahkan ke jalan sesat.
"Sebab pengetahuan tanpa kebijaksaan dan sebaliknya, akan berujung sesat dan liar," tegas beliau. Maka dari pada itu, setelah Saraswati adalah Hari Raya Pagerwesi. Namun sebelumnya adalah Banyupinaruh. Menghilangkan segala hal buruk dari dalam diri, dan hanya menyisakan ilmu pengetahuan saja. Dengan pengetahuan yang baik dan benar, niscaya hak material berupa kekayaan akan datang dengan sendirinya.
"Kemudian Soma Ribek, memenuhi dua konsep. Pengetahuan penuh dalam diri kita dan pengetahuan benar yang beretika, sehingga materi yang cukup baik sandang, pangan, papan, akan selalu disyukuri," kata beliau.
Semua ini baru nantinya dijaga saat Pagerwesi, menjaga pengetahuan kehidupan perilaku yang baik dan dipakai seterusnya selama hidup di dunia. Makanya Pagerwesi disebut pula Galungan kedua dan sama pentingnya dengan Galungan. (*)