Kepausan
Paus Fransiskus Harus Berhenti Makan Pasta karena Sakit Punggung Sangat Menyiksanya
Dokter menyarankan Sri Paus berhenti makan pasta dan menjalani diet demi menurunkan berat badan.
TRIBUN-BALI.COM, VATICAN CITY - Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus kini menderita sakit punggung.
Dokter menyarankan Sri Paus berhenti makan pasta dan menjalani diet demi menurunkan berat badan.
Dokter menyarankan Paus Fransiskus harus diet dapat menurunkan berat badan hingga 1,8 kilogram demi meredakan linu panggulnya.
Gara-gara sakit punggung Paus asal Argentina yang berusia 84 tahun itu dilaporkan sudah melewati sejumlah agenda di Vatikan.
• Paus Fransiskus ke Irak Bulan Maret Bertemu Ulama Syiah dan Kunjungi Tempat Kelahiran Nabi Ibrahim
• Vatikan Konfirmasi Paus Fransiskus dan Paus Benediktus XVI Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Terbersit keraguan apakah rencana lawatannya ke Irak pada Maret bisa terlaksana atau tidak.
Pada hari Kamis 28 Januari 2021), Paus Fransiskus harus duduk saja ketika hadir dalam audiensi dengan para kardinal.
"Saya seharusnya berbicara sambil berdiri. Tetapi sakit punggung saya begitu menyiksa. Tamu yang ini luar biasa jahatnya," kata Paus dalam nada guyon.
"Jadi jika kalian bersedia memaafkan dan mengampuni saya, izinkan saya untuk tetap duduk dalam pertemuan ini," kata Paus Fransiskus.
Sumber di Vatikan mengungkapkan, Sri Paus diminta makan semangkuk nasi dan buah, sayuran, minyak zaitun, maupun ikan dalam jumlah banyak.
The Sun hari Jumat 29 Januari 2021 melaporkan, Paus Fransiskus diminta menghentikan makan pasta maupun pizza.
"Jika beliau menuruti kata dokter, saya rasa beliau bakal baik-baik saja. Tetapi sejauh ini selera beliau sehat," kata sumber Takhta Suci.
Kendati punggungnya menderita, Paus Fransiskus yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 menyerukan umat Katolik mengikutinya demi tanggung jawab etis bagi orang lain.
Namun, kabar duka menghampiri Paus Fransiskus ketika dokter pribadinya, Fabrizio Soccorsi, meninggal dalam usia 78 tahun beberapa pekan lalu.
Soccorsi yang semasa hidupnya mendapatkan perawatan atas penyakit kanker meninggal akibat komplikasi virus corona.
Diwartakan Tribun Bali sebelumnya, Paus Fransiskus dijadwalkan berkunung ke Irak bulan Maret 2021 mendatang.
• Paus Fransiskus Segera Disuntik Vaksin dan Mengecam Mereka yang Menolak Vaksin Covid-19
Di Irak Paus Fransiskus akan bertemu Ulama Syiah terkemuka Ayatollah Ali al-Sistani. Rencana kunjungan Sri Paus disampaikan Patriark Gereja Katolik Khaldea Irak Louis Sako kepada AFP, Kamis 28 Januari 2021.