Berita Badung
Belum Tahu Soal Isu Virus Nipah, Peternak Babi Made Sudiarta Harapkan Ada Perhatian Pemerintah
Isu terkait virus Nipah yang bisa membahayakan babi belum diketahui sebagian peternak di Badung, Bali.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Meski belum ditemukan vaksin, Made Sudiarta mengaku kini menerapkan biosecurity dengan ketat.
Pihaknya mengaku semua kandangnya diisi jaring arnet, dan setiap tiga hari sekali dibersihkan.
“Biosecuritynya saya ketatkan sekarang, saya sudah trauma dari kejadian waktu ini. Sekarang tidak sembarangan orang yang masuk ke kandang saya. Bahkan lalat pun kini tidak bisa masuk karena sudah diisi jaring,” tegasnya.
Kendati demikian, dalam proses restocking yang ia laksanakan tidak ada bantuan Pemerintah sama sekali.
Bahkan sebelumnya peternak yang mengalami kerugian banyak tidak ada perhatian dari Pemerintah.
“Iya minimal obat penyemprotan dikasih, tapi saat ini belum ada perhatian sama sekali,” jelasnya.
Dirinya pun meminta, Pemerintah juga memperhatikan peternak yang berusaha bangkit di tengah keterpurukan.
Pasalnya jika tidak ada peternak babi, maka babi impor akan merajalela yang belum diketahui kualitasnya.
“Kita di Bali kan banyak menggunakan babi. Bahkan setiap ada upacara masyarakat memotong babi, masak semua itu kita beli dari luar,” ujarnya.
Selain itu, dirinya juga meminta Pemerintah memperhatikan kedatangan daging dari luar Bali yang bisa membawa virus.
“Saya dengar di Solo ada wabah babinya banyak yang mati, namun daging babinya sudah ada dikirim ke Bali. Iya mudah-mudahan kabar yang saya dengar itu tidak benar, agar kami kembali bisa melakukan restocking,” tungkasnya. (*).