Berita Bangli

Cuaca Ekstrem di Bangli Bali Diprediksi Terjadi hingga Maret Tahun 2021, Ini Imbauan dari BPBD

Cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Bangli, Bali, diprediksi masih terjadi hingga triwulan petama tahun 2021

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Kasi kedaruratan dan logistik, I Ketut Agus Sutapa - Dampak Cuaca Ekstrem, Dalam Dua Bulan Terakhir BPBD Bangli Terima 12 Laporan Bencana. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Bangli, Bali, diprediksi masih terjadi hingga triwulan petama tahun 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangli pun mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, mengingat seluruh wilayah kecamatan di Bangli berpotensi terjadi bencana.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa menjelaskan, sejatinya perubahan cuaca sudah dimulai sejak di awal bulan Oktober 2020 lalu, dengan tanda-tanda hujan berintensitas ringan.

Intensitas hujan pun mengalami peningkatan ke sedang, pada awal bulan November 2020, dan intensitasnya kembali meningkat menjadi tinggi pada bulan Desember 2020.

Rumah Putu Merta Rusak Berat Diterjang Tanah Longsor, BPBD dan PMI Buleleng Beri Bantuan

Selama Musim Hujan, BPBD Gianyar Tangani 2 Bencana Per Hari di Gianyar Bali

Sekitar 200 Unit Rumah di Karangasem Bali Berpotensi Terkena Bencana Alam

Angin Kencang di Mengwi & Abiansemal Badung, Sebabkan Sejumlah Pohon Tumbang hingga Atap Kos Terbang

“Sekarang di awal tahun 2021, sesuai bultein BMKG, perkiraan sampai awal bulan Maret mendatang terjadi cuaca ekstrem. Yang dimaksud cuaca ekstrem ini berupa hujan deras disertai kilatan petir, hujan deras disertai angin kencang, ataupun hujan deras disertai kilatan petir dan angin kencang,” jelasnya, Kamis 4 Februari 2021.

Dikatakan pula, terhitung sejak bulan Januari hingga awal Februari 2021, BPBD Bangli telah menerima 12 informasi kebencanaan.

Tiga diantaranya merupakan musibah kebakaran pemukiman penduduk, yang terjadi di Banjar Belong, Desa Suter, Kintamani; Banjar Penatahan, Desa Susut; dan Kelurahan Cempaga.

Sementara laporan kebencanaan akibat cuaca ekstrem berupa tanah longsor dan pohon tumbang diketahui di empat titik.

Tiga diantaranya berasal dari wilayah Kintamani, antara lain Banjar Telembe, Desa Batur Selatan; Banjar Tribuana Desa Batur Tengah; dan Desa Sukawana.

Sedangkan satu wilayah lainnya berasal dari Kelurahan Cempaga.

“Selain itu juga diketahui empat titik kejadian banjir bandang. Di mana tiga kejadian diantaranya berasal dari Kecamatan Kintamani. Antara lain Banjar Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan; Banjar Dukuh, Desa Abang Batudinding, dan Desa Songan. Sisanya satu kejadian diketahui di Kecamatan Bangli, yakni di Banjar Tegallalang. Selain itu juga diketahui satu kejadian sambaran petir yang terjadi di Desa Pinggan, Kintamani,” sebutnya.

Agus menambahkan, dari seluruh kejadian yang dilaporkan, diketahui satu orang menjadi korban jiwa.

Yakni musibah sambaran petir.

Sedangkan sisanya hanya menyebabkan kerugian materiil.

“Untuk total kerugian materiil diketahui mencapai Rp 593 juta. Kerugian ini di luar dampak kerusakan jalan. Sebab estimasi dampak kerusakan jalan menjadi tanggung jawab dari Dinas PUPR Perkim Bangli,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved