Corona di Bali
10 Orang di Pasar Kidul Bangli Bali Diambil Sample Antigen
Tim yustisi melakukan sample acak terhadap 10 orang di Pasar Kidul Bangli, Bali, Jumat 5 Februari 2021.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Tim yustisi melakukan sample acak terhadap 10 orang di Pasar Kidul Bangli, Bali, Jumat 5 Februari 2021.
Upaya tersebut untuk menindaklanjuti hasil rapat koordinasi forkompinda, Selasa 2 Februari 2021.
Sesuai pantauan Tribun-bali.com, pengambilan sample acak dibarengi dengan operasi yustisi penegakkan protokol kesehatan.
Kegiatan tersebut dimulai pukul 08.00 wita bertempat di depan Puri Denpasar, Bangli, Bali.
• RSAD Wirasatya Singaraja Buka Layanan Rapid Test Antigen Gratis Selama 1 Minggu
• Mulai Besok, 10 Orang di Pasar Kidul Bangli Jadi Sasaran Rapid Test Antigen Acak
• Satgas Lakukan Rapid Test Antigen Secara Acak di Pasar Kerambitan Tabanan, Satu Warga Positif
Sample acak rapid antigen menyasar seluruh masyarakat di areal Pasar Kidul Bangli.
Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Bangli, Dewa Agung Suryadarma mengatakan pengambilan sample tak hanya menyasar pelanggar protokol kesehatan.
Sebab diakui, dari pelaksanaan operasi prokes ini tidak ditemukan satupun pelanggar, khususnya yang sama sekali tak mengenakan masker.
"Hanya ditemukan satu orang yang salah mengenakan masker. Yang bersangkutan sedang hamil, dan sudah diberi peringatan," ujarnya.
• Update, Rapid Test Antigen Acak di Buleleng Bali, Tiga Orang Ditemukan Reaktif
• Patroli Gabungan Sidak Prokes di Tabanan Bali, Puluhan Warga Diminta Ikuti Rapid Test Antigen
Suryadarma mengatakan, perkembangan kasus virus corona di Bangli saat ini paling banyak ditemukan klaster rumah tangga.
Pihaknya mengaku telah menginstruksikan kepada Satgas Gotong Royong di Desa Adat, untuk menghidupkan kembali pengamanan di desa masing-masing.
"Terkait juga dengan kegiatan-kegiatan upacara adat yang menimbulkan kerumunan, ini semoga bisa diatur. Seperti yang disampaikan dalam rapat forkompinda kemarin, upacara adat tidak dilarang, tetapi laksanakan sesuai protokol kesehatan, hindari kerumunan dan diarahkan pengaturannya pada satgas desa adat masing-masing," jelasnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Bangli, I Nengah Nadi mengatakan, pelaksanaan sample acak mulanya memang diprioritaskan bagi para pelanggar prokes.
Sasarannya mulai dari pengunjung pasar, pedagang, juru parkir, hingga pengendara yang melintas.
Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran status masyarakat yang berkunjung ke Pasar Kidul.
"Targetnya sesuai permintaan dari tim, maksimal 10 orang karena keterbatasan alat rapid antigen dan tenaga kesehatan," jelasnya.