Penari Rangda Tewas Tertusuk Keris
Hasil Pemeriksaan Luar Jenazah Pemuda Tewas Tertusuk Keris di Denpasar, Ditemukan Luka di Dada Kiri
IGNEP, pemuda umur 16 tahun yang tewas tertusuk keris di Denpasar Bali, hasil pemeriksaan luar menunjukkan luka di dada kiri
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Irma Budiarti
“Kejadiannya memang ada warga meninggal di wilayah banjar kami.
Orangnya meninggal berawal dari napak pertiwi di Jalan Sutomo 44,” kata Sudanegara, Jumat 5 Februari 2021.
Ia mengatakan, penari rangda yang tertusuk keris adalah seorang lelaki berusia 16 tahun.
“Yang bersangkutan meninggal tertusuk keris. Saat itu ada ngurek, dan tembuslah sampai meninggal,” katanya.
Terkait kejadian ini, semua prajuru banjar akan melaksanakan pertemuan di Balai Banjar Blong Gede, Denpasar.
“Kami prajuru banjar akan melaksanakan rapat nanti jam 3 sore bersama semua prajuru untuk membahas masalah itu,” katanya.
Dikatakan, di lokasi kejadian memang sedang ada upacara pujawali (piodalan) saat rahina Pagerwesi sore hari sampai Kamis 4 Februari 2021 dini hari.
Saat dini hari itulah dilaksanakan upacara napak pertiwi rangda yang diisi dengan kerauhan.
Saat penari rangda telah menggunakan atribut lengkap termasuk topeng.
Lalu diisi dengan pepatih yang menusukkan keris ke tubuh penari rangda. Ketika menusuk tubuh penari, keris menembus tubuh penari.
• Begini Hasil Pemeriksaan Luar WSA, Pria yang Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar Kos Padangsambian
Kejadian Tertusuk Keris di Karangasem
Peristiwa tertusuk keris saat ngurek juga pernah terjadi di Karangasem, Bali pada 2019 lalu.
Setelah berjuang melawan rasa sakitnya selama 24 jam, I Gede Suardana (40) akhirnya meninggal dunia.
Suardana meninggal akibat tertusuk keris saat melakukan ritual ngurek.
Suardana mengembuskan napas terakhirnya di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Jumat 1 November 2019 pukul 00.14 Wita.