Penari Rangda Tewas Tertusuk Keris

Penari Rangda Berusia 16 Tahun Tewas Saat Acara Napak Pertiwi di Denpasar

Penari rangda berusia 16 tahun tewas tertusuk keris saat acara Napak Pertiwi di Denpasar

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali
Ilustrasi. Penari rangda berusia 16 tahun tewas tertusuk keris saat acara Napak Pertiwi di Denpasar 

Puncaknya, sekitar tujuh pepatih mengetes “kesaktian” si rangda.

Ketujuh pepatih yang masing-masing membawa keris kemudian menusuk si penari rangda secara bergantian.

Sang penari rangda langsung terjatuh dan tersungkur diiringi suara gamelan.

Peserta ritual menduga penari rangda kerauhan.

"Pas kena tusuk dianggap tidak apa-apa. Peserta juga tak menyadari karena gamelan riuh saat itu.

Tapi korban kemudian tersungkur, pas ditolong oleh tukang gamel dan diperiksa ternyata sudah ada darahnya," terang Made Rispong.

Saat itu juga korban langsung dilarikan ke RSUD Wangaya, Denpasar, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, namun nyawa IGNEP tidak dapat tertolong.

"Menurut info kena tusuk pas di bagian jantung. Lebih lanjutnya saya kurang paham lagi, kabarnya meninggal dunia," tuturnya.

Menurut Rispong, tempat ritual Napak Pertiwi ini bukan di pura atau sanggar.

“Tapi di rumah pribadi di Jalan Sutomo Nomor 44," tegasnya.

BREAKING NEWS: Penari Rangda Tewas Tertusuk Keris di Pemecutan Kaja Denpasar

Periksa Penyelenggara

Made Rispong menambahkan, kasus ini sudah ditangani Polresta Denpasar.

Pihak kepolisian, kata dia, sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk penyelenggara.

Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon membenarkan informasi tersebut.

Namun ia mengaku belum mengetahui lebih lanjut kronologi dari kejadian acara yang mengakibatkan korban jiwa itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved