Berita Bali

Masa Pandemi Covid-19, Sektor Pertanian di Bali Disorot Untuk Jaga Kebutuhan Pangan

Danrem melirik kearifan lokal warga Bali, yakni sektor pertanian yang dipandang dapat menjadi solusi menghadapi kondisi dampak pandemi

Dok. Penrem 163/Wira Satya
Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., saat menandatangani nota kesepahaman dengan Perusda di Makorem setempat, Denpasar, Bali, pada Jumat 5 Februari 2021 - Masa Pandemi Covid-19, Sektor Pertanian di Bali Disorot Untuk Jaga Kebutuhan Pangan 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Hampir satu tahun, Dunia, Indonesia, salah satunya di Provinsi Bali dihantam "badai" pandemi virus Corona, sektor pariwisata dan ekonomi pun bisa dikatakan sempat "porak-poranda", namun perlahan mulai bangkit.

Tak disangkal, masyarakat di Provinsi Bali sebagian besar bergantung pada sektor pariwisata yang geliatnya kini masih berkedip-kedip.

"Saat ini pariwisata di Bali terasa mati suri akibat terjadinya pandemi Covid-19, sementara pemenuhan kebutuhan hidup harus tetap tersedia," terang Danrem 163/Wira Satya, Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., saat dijumpai di Makorem setempat, Denpasar, Bali, Jumat 5 Februari 2021.

Dengan adanya situasi tersebut, Danrem melirik kearifan lokal warga Bali, yakni sektor pertanian yang dipandang dapat menjadi solusi menghadapi kondisi dampak pandemi yang terjadi di Bali.

Danrem 163/Wira Satya Sebut Sipandu Beradat Bakal Efektif Untuk Menjaga Kondusifitas Bali

Gubernur, Kapolda, Danrem dan MDA Bali Teken Nota Kesepakatan Sistem Pengamanan Berbasis Desa Adat

PPKM di Bali Resmi Diperpanjang, Gubernur Koster Mendadak Undang 5 Kepala Daerah, Kapolda & Danrem

"Pertanian masih bisa menjadi harapan bagi kita untuk dapat diolah dengan baik sehingga bisa menghasilkan kebutuhan pangan bagi masyarakat," ucapnya.

Wujud nyatanya, Danrem telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Perusahaan Daerah (Perusda) Provinsi Bali Unit Sangiang dengan Korem 163/Wira Satya.

Dijelaskan dia, lahan milik Perusda tersebut bakal ditanami berbagai pohon termasuk salah satunya tanaman porang.

"Porang sendiri merupakan tanaman umbi yang dapat diolah menjadi tepung dan komoditi lainnya," jelas dia.

Kenapa harus porang, Danrem menyampaikan, bahwa tanaman porang saat-saat ini tengah digandrungi masyarakat.

Sementara Kepala Perusda Provinsi Bali Unit Sangiang, Jembrana Gusti Darmayasa mengatakan, dari 32 hektar lahan milik Perusda, 2 hektar dikerjasamakan dengan Korem 163/Wira Satya.

"Pasar porang sudah ada, hanya saja saat ini kendalanya yakni pengadaan bibit porang, kalaupun ada, harganya lumayan mahal," tutur dia.

Danrem 163/Wira Satya Sebut Sipandu Beradat Bakal Efektif Untuk Menjaga Kondusifitas Bali

Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, S.H., turut mengapresiasi terwujudnya sistem keamanan lingkungan terpadu berbasis desa adat (Sipandu Beradat) di wilayah Bali.

Ia menilai hal ini akan efektif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved